Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
Happy Reading 💜
•••
"Jadi, kalian nggak malam pertama?" tanya Diyar untuk ketiga kalinya.
Jihan menoleh setelah memutar kedua bola matanya jengah, "Iyaa sayanggg~" serunya dengan gemas karena kekasihnya ini sejak tadi terus menanyakan hal serupa.
Mendengar ucapan Jihan barusan sukses membuat senyuman Diyar terbit, lelaki itu berusaha mengulum senyumannya.
"Kamu berharap aku sama suamiku malam pertamaan? Itu mau kamu?"
Senyuman di wajah Diyar sontak memudar kala penuturan Jihan terlontar, kedua manik nya mengerjap polos, "Yaa enggak gitu juga, aku cuma memastikan" serunya hati-hati takut jika gadisnya merasa tersinggung untuk kedua kalinya.
"Aku memang nggak ngelakuin apa-apa, bahkan kami pisah kamar dan aku yang minta itu. Masih nggak percaya juga?"
Mendengar ucapan Jihan membuat Diyar merasa bersalah karena telah berpikir macam-macam mengenai gadis itu dan suaminya. Ahh, mengingat itu Diyar jadi merasa jahat karena telah menjadi orang ketiga di kehidupan rumah tangga mereka. Tapi, mau bagaimana lagi ia mencintai Jihan begitu pun sebaliknya. Jadi, tidak ada yang salah bukan?
Diyar menarik Jihan ke dalam dekapannya, beruntung mereka belum mengenakan sabuk pengaman mengingat jika mereka sekarang berada di dalam mobil lelaki itu, karena hari ini mereka berjanji akan menghabiskan waktu bersama.
Diyar mengusap lengan Jihan lembut, "Maaf, aku sempet berpikir macam-macam" serunya pelan.
Jihan tak menjawab melainkan menyandarkan kepalanya pada bahu lelaki itu dan melingkarkan tangannya di pinggang sang kekasih.
Diyar merenggangkan pelukannya dan menunduk untuk dapat melihat wajah sang gadis, "Jadi princess, hari ini kita akan pergi kemana?" seru lelaki itu yang sontak membuat Jihan tertawa karena mendengar lelaki itu yang memanggilnya begitu istimewa.
Jihan nampak berpikir, "Gimana kalo ke apartemen kamu?" manik keduanya saling berpandangan untuk beberapa detik, sampai akhirnya Diyar tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Tapi, kita ke supermarket dulu. Di apartemen ku nggak ada makanan sama sekali" ucap Diyar yang diangguki oleh Jihan.
•••
Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa kini sudah pukul 5 sore waktu di mana Dima pulang dari sekolah. Ya, dirinya berprofesi sebagai guru swasta di sekolah menengah atas. Waktu bekerjanya di mulai pukul 7 pagi sampai dengan pukul 4 sampai 5 sore paling telat.
Dan, pukul 5 sore ini dirinya baru saja selesai. Beruntunglah ia sudah menunaikan ibadah sholat ashar di mushola sekolah tadi.
"Lho, bapak belum pulang?" sontak Dima menolehkan kepalanya saat mendengar suara seseorang.
Di sana seorang gadis yang termasuk anak didiknya tengah berdiri dengan pakaian olahraga,
"Kamu sendiri kenapa belum pulang?" Dima malah balik bertanya.
Gadis tersebut terkekeh "Saya baru beres ekskul pak, memang kebetulan beresnya jam 5 sorean" ucap gadis itu sesopan mungkin.
Dima mengangguk paham, "Kamu pulang sendiri?" tanyanya setelah tidak melihat siapapun yang bersama gadis itu.
Gadis itu mengangguk, "Iya pak, saya sendiri karena temen-temen saya udah pada pulang duluan"
KAMU SEDANG MEMBACA
INARA : BAD WIFE [SELESAI]
ChickLit[FOLLOW SEBELUM BACA] Pernikahan muda yang mereka jalani sama sekali tidak mengubah apapun, termasuk sikap dan perilaku Inara yang masih urakan dan bebal. Akankah pernikahan itu bertahan lama atau menyerah di tengah jalan? "Lho, kok malah tidur. Ng...