Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
Happy Reading 💜
•••
Dima terusik karena merasakan hawa dingin yang menusuk kulitnya, ia sudah mengeratkan selimut namun tetap saja hawa dingin itu tetap ada.
Tangannya meraba sisi ranjang yang telah kosong, kedua alisnya sedikit bertaut karena heran, perlahan manik matanya mulai terbuka dan menampakkan jika sisi ranjang nya telah kosong.
Sontak Dima langsung bangun dari posisi berbaringnya dan mengusap pelan wajahnya, matanya mengerjap pelan untuk menyesuaikan penglihatannya. Dima celangak-celinguk mencari keberadaan istrinya, maniknya tak sengaja melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 2 dini hari.
Tiba-tiba Dima mencium aroma yang begitu ia kenal, tapi siapa pelakunya?
Dima turun dari ranjang untuk memastikannya, ia tahu ini bau asap rokok tapi siapa yang melakukannya? Dima tentu saja tidak, karena ia baru saja bangun tidur terlebih Dima memang sudah berhenti merokok sejak lulus SMA dulu.
Apa mungkin Jihan yang melakukannya?
Sontak Dima langsung mencari sosok gadis itu, dan hap! Pintu balkon kamar terbuka dan di sana Jihan tengah membelakanginya dengan sebelah tangan yang memegang ke pembatas pagar.
Dima berjalan mendekat sehingga aroma nikotin itu semakin menyerang indera penciumannya,
"Jihan," panggil Dima pelan namun karena suasana malam yang hening membuat gadis itu langsung membalikkan tubuhnya.
Kedua jari Jihan memegang rokok yang tinggal setengah lagi, reaksi gadis itu tidak menampakkan keterkejutan atau malah cenderung santai.
"Apa?" tanyanya dengan sebelah alis terangkat,
"Kamu...merokok?" ujarnya lagi.
"Menurut lo?!" sahut Jihan agak dongkol, sudah jelas sekarang dirinya sedang merokok kenapa masih bertanya?
"Sejak kapan?" Dima berdiri di hadapan Jihan sekitar 3 meter.
"Udah lama" Jihan menatap ke arah lain, karena sejak tadi Dima terus menatapnya.
"Sebelum kita menikah?"
"Hm,"
"Kenapa saya baru tahu?" Jihan menatap Dima dengan sebelah alis terangkat, "Emang perlu gue laporan dulu ke lo!" sahutnya agak kesal.
"Tolong berhenti, itu nggak baik untuk kesehatan kamu" pinta Dima yang kontan mendapatkan tatapan tidak suka dari Jihan.
"Apaan sih lo! Maen atur-atur hidup gue! Pergi sana, ganggu aja!" usirnya sarkas, kemudian Jihan memilih untuk kembali membalikkan tubuhnya menjadi ke arah jalanan kompleks yang sepi.
Jujur, Dima cukup terkejut dengan kenyataan bahwa istrinya itu seorang perokok. Dan sejak mereka dekat dulu pun gadis itu belum pernah terlihat merokok atau bahkan memegang benda nikotin itu. Dan, kenapa pula gadis itu tidak memberitahunya? Apa mungkin ibu gadis itu itu tidak mengetahuinya juga? Sebab, jika Diana mengetahuinya tentu ibu mertuanya itu akan memberitahunya juga bukan?
"Ina," panggil Dima setelah beberapa menit hening karena menunggu gadis itu menyelesaikan urusan merokok nya, Jihan yang hendak masuk kembali ke dalam kamar terpaksa menoleh karena lelaki itu memanggilnya.
Dima terlihat lebih serius dari sebelumnya, lelaki itu pun mengganti kata panggilannya.
"Apaan?" sahut Jihan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
INARA : BAD WIFE [SELESAI]
Chick-Lit[FOLLOW SEBELUM BACA] Pernikahan muda yang mereka jalani sama sekali tidak mengubah apapun, termasuk sikap dan perilaku Inara yang masih urakan dan bebal. Akankah pernikahan itu bertahan lama atau menyerah di tengah jalan? "Lho, kok malah tidur. Ng...