Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
Happy Reading 💜
•••
Dima mengulum senyumnya kala mendapati layar laptop milik Jihan yang tengah menampilkan video tutorial memasak, walaupun video dalam keadaan pause namun Dima dapat melihat jelas tulisan yang berisikan 'Cara membuat tumis kangkung kecap manis enak ala ibu rumahan' bertepatan dengan itu ponselnya berbunyi, Dima berjalan ke arah jendela dekat balkon untuk mengangkat panggilan.
Jihan keluar dari kamar mandi setelah menyelesaikan urusannya, matanya melirik pada Dima yang berada di dekat jendela kamar.
"Assalamu'alaikum Gina? Ada apa?" Jihan setia memandangi lelaki itu, seolah tengah mengawasi apa yang akan mereka bicarakan.
"Memangnya kapan? Saya akan usahakan untuk datang jika tidak ada halangan"
"Nanti kamu kirimkan saja alamatnya lewat sms"
"Ya, waalaikumsalam" Dima mematikan sambungan, begitu berbalik Dima sontak terkejut kala mendapati Jihan yang sudah duduk manis di atas sofa sembari memandanginya.
"Ada apa?" tanya Dima pada Jihan.
Seolah tak ingin peduli Jihan memalingkan wajahnya tanpa menjawab pertanyaan lelaki itu.
Jihan kembali fokus pada laptopnya, berusaha mengenyahkan perasaan penasaran yang sudah menggunung."Kamu masih halangan?" pertanyaan Dima barusan kontan membuat Jihan mengangkat kepalanya.
"Ngapain nanya?" tanyanya balik dengan kedua manik menyipit curiga.
Apa jangan-jangan Dima mau meminta hak nya......
"Udah nggak, kenapa?" balas Jihan jujur meski saat ini jantungnya sudah berdegup dua kali lebih cepat.
Dima menganggukkan kepalanya, "Udah sholat isya?" tanyanya kemudian.
Jihan menghela napas lega, namun meski begitu Jihan melirik pada jam dinding yang menunjukkan pukul 8 malam, "Belum"
"Sholat dulu, tugasnya bisa dilanjut nanti"
"Iya nanti, bentar lagi"
"Sekarang Jihan" tekannya tak ingin mendengar alasan Jihan yang ingin terus menunda-nunda waktu sholat.
Jihan berdecak kesal, "Iyaa iyaaa" ucapnya sembari beranjak dari duduknya.
•••
Esok harinya Jihan memiliki jadwal pagi, dengan memasak apa yang ia bisa Jihan berhasil membuat nasi goreng dengan telur ceplok yang masih berantakan. Walau begitu Dima tetap memuji masakan istrinya yang tentu hal itu membuat Jihan tersipu tanpa disadari.
"Nanti perlu saya jemput?" tanya Dima setelah selesai minum,
"Gak perlu deh, gue bisa sendiri"
"Naik taksi?"
"Hm" gumamnya seraya mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
INARA : BAD WIFE [SELESAI]
ChickLit[FOLLOW SEBELUM BACA] Pernikahan muda yang mereka jalani sama sekali tidak mengubah apapun, termasuk sikap dan perilaku Inara yang masih urakan dan bebal. Akankah pernikahan itu bertahan lama atau menyerah di tengah jalan? "Lho, kok malah tidur. Ng...