13| Berdua

529 40 0
                                    

Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!

Happy Reading 💜

•••

"Lama banget sih!" seru Jihan sembari masuk ke dalam mobil beserta belanjaannya. Kemudian, semua belanjaannya itu ia taruh di kursi belakang.

"Maaf, saya lupa naruh kunci mobil jadi mesti nyari dulu" jawab Dima jujur karena memang seperti itu lah kenyataannya.

Jihan memutar kedua bola matanya, sudah hampir 30 menit ia menunggu lelaki itu untuk segera datang menjemputnya dan selama itu pula ia berdiri kelelahan. Untung saja tidak hujan, jika hujan entah bagaimana keadaannya sekarang.

Jihan menyandarkan punggungnya di kursi mobil, ia memejamkan matanya untuk sekedar menghilangkan penat. Selama perjalanan suasana hening, tidak ada salah satu dari mereka untuk memulai percakapan.

Dima mendongak untuk melihat ke kaca spion depan di mana ia bisa melihat semua belanjaan istrinya di kursi belakang, di sana sangat banyak paper bag dari berbagai macam toko. Pantas saja tadi ada pesan masuk yang berisikan penarikan uang yang sangat luar biasa banyaknya, entah tersisa berapa lagi saldo rekening nya. Namun, Dima tidak akan berucap apapun, ia senang jika Jihan memakai uangnya bahkan untuk sekedar berbelanja.

Dima kemudian menoleh ke arah samping di mana istrinya masih memejamkan matanya, kedua tangannya bergerak memutar kemudi di mana salah satu tempat makna soto yang masih buka di waktu yang menunjukkan pukul 9 malam ini.

"Ini mau kemana sih? Gue udah cape pengen pulang aja!" ujar Jihan yang seperti sadar jika ini bukanlah jalan pulang.

"Saya laper,"

"Ck! Di rumah kan bisaa!"

"Di rumah tidak ada apa-apa, memangnya kamu mau masakin saya makanan?" Dima melirik sebentar pada Jihan.

Jihan mendelik, "Ya udah, di tempat makan aja" serunya mengalah.

Mereka berdua pun sampai di salah satu tempat makan yang masih buka dan ramai pengunjung, tidak terlalu mewah dan nampak sederhana. Namun, soal rasa tidak perlu di ragukan lagi. Sebelumnya Dima pernah kemari dan ia menjadi ketagihan.

"Bu saya pesan soto nya satu," ujar Dima, lalu menoleh pada Jihan, "Kamu mau pesan apa?"

Jihan nampak ragu, "Samain aja" balasnya kemudian, karena ia sendiri pun tidak bisa membohongi dirinya jika sekarang ia tengah lapar.

Mereka duduk berhadapan sembari menunggu pesanan mereka siap, "Tumben tadi sendiri, temen-temen kamu pada kemana?" Dima mulai membuka percakapan.

Jihan mendongak, "Pada ninggalin"

"Kenapa?"

"Saras pacarnya jatuh dari motor, Tara pulang karena ibunya pingsan" sahut Jihan apa adanya.

Dima membalasnya dengan anggukan kecil, tak lama pesanan mereka pun datang dengan asap yang masih mengepul dan aroma yang begitu menggugah selera.

"Terima kasih bu," ucap Dima pada wanita paruh baya yang menjadi pemilik dari tempat makan itu.
Pemilik tempat makan itu membalasnya dengan anggukan singkat tak lupa dengan senyumannya, lalu pergi untuk meladangi pengunjung yang lain.

Setelah hidangan tersaji di depan mata, Jihan langsung meraih sendok dan hendak menyuapi sesendok soto itu setelah ditiupnya pelan. Baru saja sendok berisi soto itu masuk ke dalam mulutnya suara Dima malah mengintrupsi nya, "Baca do'a dulu" ujarnya yang membuat Jihan menatap lelaki itu setengah sebal.

INARA : BAD WIFE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang