34| Imamku

639 38 1
                                    

Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!

Happy Reading 💜

•••


"Samlekom,"

"Ada apaan?" Kaisar menghampiri Renata yang berada di ambang pintu kelasnya.

Renata sedikit memundurkan tubuhnya, "Pinjem sapu dong" ucapnya dengan cengiran.

Kaisar menatap malas pada partner lombanya dulu, kemudian melirik dua buah sapu yang berada di samping kirinya.

"Nggak boleh. Modal dong, lo kan bendahara, kenapa nggak beli?" Kaisar menatap Renata dengan raut menyebalkannya. Jelas Renata yang melihatnya mencibir pelan.

"Sapu di kelas gue ilang lagi, kali ini aja pinjem. Nanti nggak bakal lagi deh" sahut gadis itu.

Kaisar tersenyum miring, "Nggak boleh, Re. Gue sebagai ketua kelas 12 Ipa 2, nggak izinin lo buat pinjem sapu di sini. Beli aja sana, uang kas masih ada kan?"

Renata berdecak pelan, "Sebagai tetangga kelas kan seharusnya saling bantu. Nyebelin lo ah! Awas ya kalo nanti lo pinjem pel-an ke kelas gue, nggak bakal gue izinin!" sewot Renata mulai kesal.

"Serah lo aja. Kelas gue juga bisa kali beli pel-an. Nggak modal amat, pinjem-pinjem, kayak nggak punya duit aj____"

"Kaisar, Renata ada apa? Kenapa ribut-ribut?" suara Bu Wina menghentikan ucapan Kaisar. Sepasang sejoli itu menoleh dan melihat Dima serta Bu Wina yang datang bersamaan. Karena hari ini pas dengan kelas Renata yang diajar oleh Dima dan kelas Kaisar yang diajar oleh Bu Wina___wali kelasnya.

"Ini bu, masa Renata mau pinjem sapu. Mana sering lagi pinjemnya, abis itu suka nggak dibalikin lagi" Kaisar segera berucap sebelum didahului oleh Renata yang kini tengah membelalakkan matanya menatap Kaisar.

"Heh, sembarangan lo! Gue kalo pinjem suka langsung dibalikin lagi, jangan suka fitnah ya! Lagian kelas lo juga suka pinjem pel-an ke kelas gue, jadi di sini kita saling menguntungkan!" Renata membalas dengan tatapan tajam menatap Kaisar.

"Renata," panggil Dima yang sontak membuat gadis itu menoleh, lengkap dengan Kaisar serta Bu Wina.

"Kenapa nggak bilang ke saya kalo perlengkapan di kelas ada yang kurang?" Dima  selaku wali kelas Renata angkat bicara.

Renata Diam.

"Ya sudah Renata, kamu boleh pinjam dulu. Nanti kamu boleh kembalikan kalau sudah selesai. Ya?" Bu Wina memilih untuk mencairkan suasana karena merasa kasihan pada Renata yang terlihat canggung di tempatnya.

Renata akhirnya menganggukkan kepalanya setelah memberikan tatapan penuh kekesalan pada Kaisar, sedangkan lelaki itu dengan menyebalkannya malah menahan tawa.

Jadilah pagi ini Renata piket menggunakan sapu milik kelas Kaisar. Renata juga tidak habis pikir kenapa sapu di kelasnya kerap sekali hilang, mungkin pintu yang tidak di gembok menjadi salah satu faktornya.

Alhasil setelah selesai semua pelajaran, Dima menyuruh Renata untuk membeli semua perlengkapan kelas yang dirasa kurang, plus membeli gembok untuk keamanan kelas.

Dima pun menawarkan untuk mengantar Renata karena semua pekerjaannya telah selesai, Dima bahkan memberikan nominal uang jikalau uang kas kelas kurang untuk membeli semua perlengkapan itu.

Renata tentu kegirangan, apalagi dengan di antar Dima membuat mood gadis itu naik seketika.

Namun, saat Renata hendak duduk di kursi depan samping kemudi, Dima segera berucap,

INARA : BAD WIFE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang