Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
Happy Reading 💜
•••
Seperti pepatah yang mengatakan jika usaha tak akan pernah mengkhianati sebuah hasil. Tak terasa kini usia kandungan Jihan sudah menginjak usia 8 bulan dan itu tandanya banyak perubahan dalam fisiknya terlebih dibagian perutnya yang kini kian membuncit. Dan sudah satu minggu lalu Jihan wisuda dengan mengenakan toga yang sudah ia idam-idamkan. Selesai sudah Jihan menyelesaikan studi S1 nya dengan gelar S.Mb, setelah ia menyusun skripsi selama hampir lima bulan lamanya.
"AAAAA...NGGAK NYANGKA AKHIRNYA KITA JADI SARJANA JUGAA. Dan habis ini gue bingung mau ngalapain," Tara yang tadi bersemangat kini berubah lesu.
"Kawin aja udah sama si Bagas," celetuk Saras sembari memakan kentang goreng nya.
Tara menatap Saras dengan tatapan tajamnya, "Sembarangan lo! Gini-gini juga gue pengen sukses dulu anjiir! Lagian ya, nikah dulu baru kawin. Udah lulus kuliah kok masih bego, sana balik lagi aja jadi anak SD!" cerosos Tara sepanjang rel kereta api, bahkan Jihan yang tengah selonjoran di atas sofa tertegun sejenak di tempatnya.
"Ya udah, jadi habis ini lo mau ngapain?" tanya Saras dengan malas.
"Lamar kerja mungkin,"
"Di mana?" tanya Jihan penasaran sembari mengunyah keripik pisang.
"Di Club, jadi lonte."
"ASTAGFIRULLAHAL ADZIIM, ALLAHU AKBAR, LAILAAHAILALLAH...." pekik Saras frustrasi sembari meremas rambutnya gemas.
"Nih ya Tara, cabat gue yang paling ogeb. Lu ngapain kuliah bertahun-tahun kalo tujuan lo cuma jadi lontee?!" Saras habis kesabaran sedangkan Jihan tak bisa menahan tawanya karena melihat kedua temannya yang kini beradu argumen di ruang tengah rumah nya.
"Aelah Ras. Lo serius amat nanggapinnya," sahut Tara malas, gadis itu menyedot minumannya.
"Gue mau lanjut studi di Singapura,"
Hening seketika menyelimuti ketiga gadis itu.
Sampai akhirnya Saras memekik kencang membuat seisi rumah Jihan dipenuhi oleh teriakan gadis itu.
"WHAAAAAAT?! APA LO BILANG?!"
"Bokap gue nawarin, ya gue ambillah. Lagian gue bingung juga mau kerja apaan, mending lanjut S2 aja." sahut Tara santai.
"Lanjut S2 karena tujuan magister memanglah epic, tapi pernah nggak sih lo lanjut S2 karena bingung mau kerja apa?" Saras menatap Jihan yang kini sama-sama menatapnya.
"Nggak tahu lah, orang gue nggak bakal lanjut S2. Udah aja sampe sini pendidikan gue, ke sana nya gue mau fokus sama keluarga gue." balas Jihan sembari mengusap perutnya yang membesar dengan seringaian senang.
Saras mencibir mendengarnya, "Anjiir, orang lain udah punya tujuan. Lah, gue habis ini mau ngapain ya?" Saras berlagak bingung.
"Lo katanya mau lamar kerja di perusahaan swasta," celetuk Tara.
"Oh iya, lupa. Do'a in ya supaya gue lolos interview nanti dan keterima kerja di sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
INARA : BAD WIFE [SELESAI]
ChickLit[FOLLOW SEBELUM BACA] Pernikahan muda yang mereka jalani sama sekali tidak mengubah apapun, termasuk sikap dan perilaku Inara yang masih urakan dan bebal. Akankah pernikahan itu bertahan lama atau menyerah di tengah jalan? "Lho, kok malah tidur. Ng...