8| Kissmark

1.1K 46 1
                                    

Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!

Happy Reading 💜

•••

Jihan bangun dari tidur panjangnya, gadis itu berusaha menggerakkan tubuhnya yang terasa remuk. Lenguhan serta ringisan keluar dari bibir ranum nya.

Sebelah tangannya meraba sisi ranjang yang telah kosong. Sontak kedua alisnya bertaut, ia berusaha untuk membuka kelopak matanya.

"Diyar brengsek!" umpatnya kesal.

Jihan berusaha bangun dan bersandar pada kepala ranjang, ia berusaha merapikan rambutnya yang sangat berantakan. Maniknya mencari keberadaan ponselnya, yang ternyata masih berada di dalam tas di atas sofa sana.

Masih dengan keadaan lunglai, Jihan mulai turun dari ranjang untuk mengambil tasnya. Selimut yang semula menutupi tubuhnya kini jatuh ke lantai setelah dirinya berdiri dan berakhir terpampanglah tubuh moleknya yang hanya terbalut bra dan celana dalam berwarna hitam senada.

Jihan tak memedulikan dan terus menuju pada tujuan awalnya, toh di kamar ini sekarang hanya ada dirinya sendiri.

Jihan mendudukan bokongnya di atas sofa sembari meraih tas selempang nya. Setelah mendapatkan apa yang ia cari, Jihan langsung menyalakan ponselnya yang sejak malam di silent agar tidak ada yang mengganggunya.

Setelah menyala maka dari sanalah semua pesan dan panggilan tak terjawab muncul. Pesan dari Diyar lah yang pertama ia buka sebab pesan lelaki itu yang berada di paling atas.

Diyar ♡
Sayang, maaf banget aku pergi sebelum kamu bangun. Hari ini aku ada kelas pagi dan kebetulan ada kuis, jadi aku ngga bisa absen hari ini. Sorry darling...

Diyar ♡
Sebagai gantinya, sepulang kelas aku bakal traktir kamu makanan yang enak. See You<3

Jihan yang semula nampak kesal kini menerbitkan senyumannya, mood nya berubah lebih baik setelah melihat pesan dari kekasihnya. Memang sehebat itu pengaruh Diyar baginya.

Saat Jihan hendak mematikan ponselnya, ia tak sengaja melihat 5 pesan dan 15 panggilan tak terjawab dari Dima. Melihat namanya saja sudah membuat Jihan menghela napas jengah,

Dima
Jihan kamu di mana? Kamu pulang kapan? Biar saya jemput.

Dima
Sudah pukul 9 malam, kalau kamu mau pulang tolong hubungi saya, biar saya jemput.

Dima
Ina, saya barusan dari rumah teman kamu__Saras, tapi ngga ada siapa-siapa di sana, kamu sekarang ada di mana Ina?

Dima
Ina saya Khawatir, kenapa kamu belum pulang? Setidaknya kabari saya jika kamu akan pulang telat, di luar hujan lebat, saya takut kamu kenapa-napa.

Dima
Ina saya mohon setelah kamu lihat pesan ini tolong langsung hubungi saya, saya benar-benar khawatir.

"Ganggu banget ni cowok" gerutu Jihan sembari mematikan ponselnya, tak berniat untuk membalas pesan lelaki itu.

"Gue gak peduli, mau lo khawatir kek itu bukan urusan gue! Lagian gue juga gak mau lo khawatirin" ujar Jihan seolah-olah dirinya sedang berbicara dengan Dima di hadapan nya.

INARA : BAD WIFE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang