Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
Happy Reading 💜
•••
Hari minggu adalah hari yang pas untuk bersantai, cuaca di siang hari yang begitu terik membuat sebagian orang memilih untuk melakukan aktivitasnya di dalam rumah. Namun, tak sedikit pula orang yang masih melakukan kegiatan nya di luar rumah.
Sedangkan untuk pasangan suami istri ini lebih memilih untuk melakukan aktivitas mereka di dalam rumah, contohnya Jihan yang kini tengah fokus pada ponselnya sedangkan Dima fokus dengan laptop diatas pangkuannya. Tidak terasa usia pernikahan mereka sudah berjalan 3 minggu, dan dalam 3 minggu pula tidak ada kemajuan dalam hubungan mereka. Mereka seperti berjalan di tempat yang tidak tahu kapan harus melangkah maju.
Jangan berpikir buruk dulu, Dima selaku pihak pertama tentu saja tidak tinggal diam. Ia selama ini terus berusaha agar hubungan mereka membaik, namun pada akhirnya ialah yang letih sendirian sebab Jihan yang seperti tidak ingin membuat hubungan mereka berdua membaik layaknya sepasang suami istri pada umumnya. Dima berjuang sendirian dalam mempertahankan pernikahan mereka, sedangkan Jihan masa bodoh dengan semuanya.
Ting!
Dima melirik ke arah ponselnya yang tergeletak di atas meja tepat di samping semua buku ajarannya, namun benda pipih itu tidak menampilkan jika ada pesan yang masuk. Kemudian kedua maniknya beralih pada ponsel yang tengah di pegang istrinya. Dan benar, jika pesan yang tadi masuk adalah pada ponsel istrinya bukan pada ponsel miliknya.
Gadis itu seperti kegirangan setelah pesan itu masuk, entah apa dan dari siapa pesan itu datang Dima tak mengetahuinya. Bagaimana ia bisa mengetahuinya, jika jarak di antara mereka bahkan terlampau cukup jauh. Ia yang berada di sofa ruang tengah, sedangkan gadis itu berada di kursi meja makan dekat dapur, walau begitu posisi mereka saling berhadapan sehingga Dima dapat melihat berbagai macam ekspresi yang ditampilkan oleh gadis itu.
Tiba-tiba Jihan beranjak untuk pergi menuju kamarnya yang berada di lantai dua, tepat di samping kamar Dima.
Dima tak menghiraukan dan kembali berkutat dengan pekerjaannya. Hari libur sabtu dan minggu memang selalu membuatnya dibanjiri oleh pekerjaan, di mana ia yang harus merekap semua nilai siswa dan memasukkan data-data yang lain ke dalam laptop nya.
Dima yang semula fokus pada layar di depannya kini sedikit tertarik dengan objek yang baru saja turun dari tangga, melalui ekor matanya Dima dapat melihat istrinya yang sudah rapi mengenakan dress sepaha berwarna biru tua berlengan panjang, dan jika sedikit saja gadis itu membungkuk maka belahan dadanya akan terlihat oleh orang lain.
Kini Dima menatap gadis itu secara terang-terangan, pekerjaan ia tunda sesaat, lelaki itu memadai penampilan istrinya dari atas sampai bawah. Tas selempang berwarna putih dan heels berwarna serupa dengan bajunya membuat penampilan gadis itu semakin memukau. Ya, jika saja gadis itu mengenakan pakaian lebih tertutup ditambah dengan jilbab nya mungkin gadis itu akan berkali-kali lipat lebih memukau.
KAMU SEDANG MEMBACA
INARA : BAD WIFE [SELESAI]
ChickLit[FOLLOW SEBELUM BACA] Pernikahan muda yang mereka jalani sama sekali tidak mengubah apapun, termasuk sikap dan perilaku Inara yang masih urakan dan bebal. Akankah pernikahan itu bertahan lama atau menyerah di tengah jalan? "Lho, kok malah tidur. Ng...