Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
Happy Reading 💜
•••
Sudah 2 hari Jihan tidak bertemu Diyar dan sudah 2 hari pula Jihan menahan rindu pada lelaki itu.
Jikalau Jihan menelepon pun lelaki itu seolah ingin segera mengakhiri nya. Jihan tidak tahu apa yang salah dengan hubungannya, namun semenjak pertemuannya dengan Mariska 10 hari yang lalu lelaki itu seperti sedikit menjauh darinya."ARGHHHH___GUE TAHU INI GARA-GARA SI MARISKA ITU!" geramnya kesal, Jihan bahkan meremas rambutnya sendiri.
"Jihan, kamu kenapa?" Jihan sontak mendongak kala suara Dima mengudara.
Lelaki itu baru keluar dari kamar mandi dengan kemeja berwarna abu-abu dan celana bahan yang sudah melekat ditubuhnya. Sedangakan, Jihan masih berada di atas tempat tidur dengan wajah bantal serta rambut yang berantakan.
Jihan berdeham pelan untuk menetralkan kembali ekspresi nya, "Gapapa"
"Saya dengar tadi kamu memanggil nama seseorang, siapa?" tanya Dima mulai berjalan mendekat.
"Bukan siapa-siapa, kepo amat sih?!" sewot Jihan.
"Kamu gak ada kelas?" Dima memilih untuk mengalihkan pembicaraan.
"Ada. Siang"
"Saya antar"
"Nggak usah, lo kan ngajar"
"Saya gak keberatan, Jihan. Saya antar"
"Serah," putus Jihan mengalah, kemudian bangkit dari ranjang untuk membersihkan diri. Walaupun Jihan tipikal gadis pemalas, namun Jihan tak pernah malas untuk merawat diri serta penampilannya.
•••
"Karena Pak Haru dipindah tugaskan. Jadi, saya yang akan menjadi wali kelas kalian. Mohon kerja sama nya" tutur Dima di hadapan semua muridnya di depan kelas. Kini ia menjadi wali kelas, kelas 12 Ipa 1 di mana Renata berada. Sedangkan, Kaisar di kelas 12 Ipa 2.
Semua siswi nampak berteriak heboh, termasuk Renata yang kesenangan di bangkunya. Ia begitu mengidamkan momen ini dan bercapai juga. Dengan begitu ia akan terus bertemu dengan Dima yang kini menjadi wali kelas nya.
Seperti biasa, 3 kali dalam seminggu Renata dan Kaisar akan datang ke rumah Dima sepulang sekolah untuk mengasah kemampuan mereka dalam mengisi soal untuk olimpiade yang semakin dekat.
Setelah mengucapkan apa yang perlu di sampaikan, Dima keluar dari kelas untuk pergi mengajar di kelas sebelah. Setiap hari selalu seperti ini, tidak ada hari spesial. Ingin itu di sekolah maupun di rumah.
"Re, Kaisar nyariin tuh" ucap salah satu temannya saat Renata tengah membaca buku di bangkunya.
Renata beringsut beranjak untuk menemui partner lombanya itu di luar kelas,
"Ada apa Kai?"
"Wishhhhhh___jangan panggil begitu ah, gue ngerasa jadi artis Korea tahu gak?" ucapnya cengengesan.
Renata mencibir mendengar sahutan dari lawan bicaranya, "Ada apaan? Buruan ah, gue mau belajar nih!"
"Buset! Belajar mulu hidup lu. Kayak gue dong, jarang belajar tapi otak tetep maju" seru Kaisar dengan wajah yang membuat Renata ingin memukulnya.
Renata hendak pergi, namun Kaisar segera mencekal pergelangan tangannya, "Gue ada berita ter-hot! Pokoknya lebih panas dibanding seblaknya Bu Tuti di kantin"
KAMU SEDANG MEMBACA
INARA : BAD WIFE [SELESAI]
ChickLit[FOLLOW SEBELUM BACA] Pernikahan muda yang mereka jalani sama sekali tidak mengubah apapun, termasuk sikap dan perilaku Inara yang masih urakan dan bebal. Akankah pernikahan itu bertahan lama atau menyerah di tengah jalan? "Lho, kok malah tidur. Ng...