49| Was-was

483 32 0
                                    

Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!

chapter ini mayan panjang, pelan-pelan aja bacanya, resapi setiap katanya. enjoy....

Happy Reading 💜

•••

Tak terasa kini usia kandungan Jihan sudah menginjak usia 5 bulan. Itu berarti tubuhnya tak secantik dulu lagi, banyak perubahan dalam fisiknya. Namun, bukan berarti Dima tak mencintainya lagi, lelaki itu malah semakin memanjakannya setiap gadis itu mengeluh akan perubahan badannya.

Jangan lupakan pula keinginannya yang selalu beraneka ragam, Dima bahkan pernah dibuat bingung oleh keinginan istrinya yang begitu random namun syukurlah keinginan itu terpenuhi.

"Kayak pengen yang pedes-pedes, tapi apa ya?" Jihan yang bersila di atas karpet berseru bingung. Sebelah tangannya meraba perutnya yang kini sudah berbentuk.

Karena keinginannya itu, Jihan beranjak dari duduknya dan meninggalkan laptopnya yang tengah menyala karena sedari tadi gadis itu tengah menyusun skripsi nya walaupun tidak sampai setengah.

"Pas banget ada mie!" decaknya senang, kemudian Jihan mulai memasak pada waktu yang kini sudah menunjukkan pukul 8 malam.

Jihan tak kira-kira memasukkan banyak saos pada mie nya membuat makanan itu kini terlihat begitu pedas.

Dengan keadaan perut yang meminta untuk segera di isi, Jihan buru-buru duduk di kursi meja makan dengan senyum merekah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dengan keadaan perut yang meminta untuk segera di isi, Jihan buru-buru duduk di kursi meja makan dengan senyum merekah.

Setelah membaca do'a dan minum air mineral Jihan langsung memakan mie tersebut.

Namun saat mie sudah berada di dalam mulut, Jihan merasakan mual seolah perutnya menolak makanan itu.

Jihan lantas memuntahkan makanan itu pada tisu dan segera minum air mineral.

Jihan menatap mie yang masih tersisa sangat banyak itu, tiba-tiba ia tak bernafsu lagi untuk memakannya.

Tepat Jihan tengah dilanda rasa bimbang, terlihat Dima berjalan menghampirinya.

"Mas, mau nggak?" Jihan mendorong mangkuk mie itu pada suaminya.

"Kenapa nggak di habisin?"

"Tadinya aku semangat banget pengen makan mie, tapi pas aku cobain tiba-tiba mual." jelas gadis itu.

Dima lantas duduk di hadapan Jihan dan mulai memakan mie yang tak sempat ia habiskan. Jihan tersenyum melihat sikap gentle Dima yang telah membantunya.

Suapan pertama dan kedua terlihat biasa saja.

Suapan ketiga mulai terasa pedas.

Suapan keempat lelaki itu mulai meneguk air karena kepedasan.

INARA : BAD WIFE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang