Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
Happy Reading 💜
•••
Setelah Dima selesai menuruni undak tangga yang terakhir penciumannya merasakan aroma yang memanjakan penciumannya. Dima berjalan ke arah dapur di mana aroma itu berasal.
Di sana, Dima dapat melihat Jihan yang tengah bergelut dengan alat-alat dapur. Kening Dima mengerut samar, merasa asing dengan sikap gadis itu yang tiba-tiba memasak pagi ini.
Dima semakin mendekat dan duduk di salah satu kursi meja makan yang tidak jauh dari Jihan yang tengah mengaduk masakannya.
Jihan yang menyadari sontak menoleh dengan senyumannya, Dima yang melihatnya hanya memasang wajah datar.
"Udah siap? Bentar ya, masakannya bentar lagi selesei kok," seru Jihan lalu menghadap ke arah masakannya lagi.
Dima tak menjawab dan beranjak untuk membawa laptopnya kemudian kembali ke meja makan.
Dima melirik ke arah kompor yang berada di belakang tubuh Jihan. Di sana Dima dapat melihat bahan masakan yang berserakan, minyak yang menyiprat di sana-sini, tempat garam tumpah, serta gula yang tumpah juga membuat semut mulai bermunculan di sana.
Dima menghela napas pelan, Jihan memberikan semangkuk sup ayam yang dibuatnya dengan suka cita, sepertinya mood gadis itu tengah bagus. Buktinya, tidak ada angin tidak ada hujan gadis itu tiba-tiba memasak pagi ini.
Jihan ikut duduk di depan Dima setelah menuangkan sup ayam untuknya juga.
"Nasinya?" tanya Dima mendongak menatap Jihan.
Seolah tersadar gadis itu sontak memudarkan senyumannya, "Nasinya yaa?" ucapnya bingung sendiri.
"Gue lupaa," Jihan terkekeh.
"Udahlah makan aja yang ada" Jihan mulai mengaduk supnya.
Dima membuang nafas, lalu menutup laptopnya. Setelahnya ia mulai mengadukkan sup nya.
Di lihat dari penampilannya, sepertinya sup yang dibuat istrinya ini tidak terlalu buruk. Pasti rasanya pun enak.
Setelah meniupnya beberapa kali karena asap yang masih mengepul, Dima membaca basmallah kemudian menyuapkan sup itu dengan perlahan.
Tepat kunyahan kedua, Dima langsung menghentikan pergerakan mulutnya, matanya melirik ke arah Jihan yang kini sedang meminum air putih, sepertinya gadis itu belum memakan sup nya.
Manis.
Manis!
MANISS!
Supnya sangat-sangat manis, Dima baru kali ini merasakan sup rasa kolak ini.
Bahkan wortel yang ia makan masih jauh dari kata matang, sangat keras.
Dima berusaha menelan makanan itu dalam diam, kemudian mencoba untuk mencicipi ayam yang berada dalam sup tersebut. Dima berusaha agar mimik wajahnya tidak berubah aneh setelah merasakan masakan istrinya.
Dima memotong ayamnya dengan sedikit kesusahan, ia menyendokan ayam tersebut. Namun, saat ia hendak memakan ayam tersebut pergerakannya terhenti. Dima menyipitkan matanya, ia melihat potongan ayam yang berada di atas sendoknya.
Masih merah dan belum matang.
Ayam tersebut masih jauh dari kata matang.
Dima menghembuskan napasnya, ia kembali menyimpan sendoknya dalam mangkuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
INARA : BAD WIFE [SELESAI]
ChickLit[FOLLOW SEBELUM BACA] Pernikahan muda yang mereka jalani sama sekali tidak mengubah apapun, termasuk sikap dan perilaku Inara yang masih urakan dan bebal. Akankah pernikahan itu bertahan lama atau menyerah di tengah jalan? "Lho, kok malah tidur. Ng...