33| Dating with U

665 38 1
                                    

Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!

Happy Reading 💜

•••

Jihan menoleh ke arah samping di mana tempat tidur Dima sudah kosong. Jihan mengerang pelan. Gadis itu berusaha bangkit dengan selimut tebal yang melilit tubuh polosnya.

Menahan rasa sakit yang masih terasa di area intinya, tak ayal Jihan pun berdesis pelan saat melangkahkan kakinya. Jihan berjalan perlahan menuju kamar mandi. Untunglah hari ini kelasnya jadwal siang.

Setelah rapi dan terlihat lebih segar, Jihan turun ke lantai dasar untuk mencari keberadaan Dima.

Netranya menyapu seluruh ruangan yang sepi, Jihan mengira Dima masih belum pulang dari masjid, namun setelah melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 7 Jihan jadi bertanya-tanya kemana perginya lelaki itu.

Mencium aroma yang sedap dari arah dapur Jihan berjalan mendekat, matanya tertuju pada tudung saji yang berada di atas meja makan. Jihan membukanya dan aroma wangi dari berbagai makanan tercium oleh penciumannya.

Ayam goreng, tumis brokoli, sayur bayam serta jagung, dan juga telur balado. Mendadak perut Jihan berbunyi minta di isi setelah melihat semua makanan itu.

Jihan tertegun kala melihat ada secarik note kecil di dekat piring, ia mengambil dan membacanya.

Maaf, saya pergi tanpa memberitahu kamu. Hari ini saya ada jadwal piket di sekolah, mau bangunin kamu tapi nggak tega.

Di makan ya makanannya, saya sengaja bangun jam 3 biar bisa masakkin makanan buat kamu.

Jihan menatap kembali pada semua makanan di depan nya. Ia mengulum bibirnya untuk menahan senyumannya.

Meski saat bangun tadi Jihan merasa kecewa dan kesal karena Dima tidak berada di sampingnya, namun sepertinya rasa kecewa itu kini terobati dengan semua perilaku Dima yang begitu manis.

Tiba-tiba ponselnya yang berada di saku cardigannya bergetar tanda telepon masuk.

Jihan menerbitkan senyumannya.

Dima menelepon.

Setelah menenangkan debaran jantungnya yang menggila, Jihan lantas mengangkat panggilan tersebut.

"Assalamu'alaikum, halo, Ina?" sapa Dima dari seberang sana.

Mendengar suara Dima rasanya jantung Jihan seperti akan meledak saking senangnya.

"Hm, waalaikumsalam."

"Udah makan?"

Jihan mengulum senyumnya, "Belum, ini baru mau"

"Hmm___makasih buat makanannya Dim. Lo sendiri udah makan?" Jihan menggigit bibir bawahnya.

Terdengar kekehan dari seberang, "Iya sama-sama. Udah tadi sama guru-guru yang lain"

"Ya udah, jangan lupa makan ya. Saya bentar lagi mau ngajar. Assalamu'alaikum"

"Iya, Waalaikumsalam. Semangat ngajarnya, Dim" setelahnya Jihan memutus sambungan karena terlalu malu setelah ia berucap untuk menyemangati lelaki itu.

"Aduhhhh~ gila banget jantung gue..." Jihan menyentuh dadanya yang berdegup lebih cepat. Pipinya memanas hingga menampilkan rona merah di kedua pipi tembamnya.

Jihan kemudian mendudukan bokongnya di kursi meja makan dan mengambil beberapa centong nasi begitu pun dengan lauk yang sudah Dima masak.

Jihan mengerang puas, "Enak bangeeeet~"

INARA : BAD WIFE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang