Hai, aku datang lagiii. Semoga menghibur 😀❤
Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
Happy Reading 💜
•••
Jihan senyum-senyum sendiri karena terus memikirkan perkataan Dima tadi pagi.
Mau berduaan aja sama kamu seharian ini.
Hanya membayangkannya saja sudah membuat Jihan bersemu.
Namun, meski begitu Dima tetap pergi bekerja karena Jihan yang menyuruhnya. Dan Dima dengan berat hati menurut.
Tak terasa kini hari semakin menggelap dan waktu sudah menunjukkan pukul setengah enam.
Jihan beberapa kali melihat jam dinding sembari menerka-nerka kenapa suaminya itu belum kunjung pulang.
Tepat saat menghela napas pelan, suara pagar rumah yang dibuka terdengar. Lantas gadis itu beranjak dan membuka pintu rumah dan terlihatlah mobil hitam milik Dima terparkir di depan rumah.
"Kok baru pulang?" Jihan langsung bertanya saat lelaki itu berjalan mendekat.
Meski begitu Jihan tetap mencium punggung tangan Dima saat lelaki itu sudah berada di depannya.
Tiba-tiba Dima mengangkat kantung plastik yang tadi di pegangnya, "Saya tiba-tiba kepengen martabak manis, jadi tadi beli dulu."
Jihan menghembuskan napas pelan,
"Ya udah, yuk masuk."
Keduanya pun masuk ke rumah.
"Saya mandi dulu kalau gitu," ucap Dima sembari menaruh sekantung martabak itu ke atas meja makan.
Jihan hanya mengangguk sebagai jawaban.
Tak lama setelahnya Dima keluar dari kamar dengan keadaan lebih segar dengan kaos hitam dan celana training.
Setelah duduk di kursi meja makan masing-masing, mereka pun makan dengan khidmat.
"Itu topping martabak nya apa?" Jihan bertanya.
Dima mendongak, "Eumm... Kacang sama coklat."
"IIIHHH, KOK TAHU AJA AKU LAGI PENGEN RASA ITUUU~" Jihan berseru heboh dengan manik berbinar.
Dima tersenyum mendengar seruan itu, "Ya udah, nanti kita makan sama-sama ya?"
Dengan semangat Jihan mengangguk dengan semangat. Selanjutnya mereka pun makan kembali dengan senyuman yang terpatri di wajah mereka.
"Biar saya aja yang cuci piring nya," Dima mulai beranjak.
"Nggak usah, biar aku aja. Sedikit ini kok."
"Tapi, kamu kan udah masak tadi. Pasti capek 'kan?"
Jihan menggeleng dengan senyuman tipisnya, "Nggak kok. Udah ya, kamu duduk aja di sana. Aku nggak bakal lama kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
INARA : BAD WIFE [SELESAI]
ChickLit[FOLLOW SEBELUM BACA] Pernikahan muda yang mereka jalani sama sekali tidak mengubah apapun, termasuk sikap dan perilaku Inara yang masih urakan dan bebal. Akankah pernikahan itu bertahan lama atau menyerah di tengah jalan? "Lho, kok malah tidur. Ng...