Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
Happy Reading 💜
•••
Pukul 5 sore, Dima baru saja pulang mengajar dari sekolah, setelah mengucap salam dan tidak mendapati jawaban, Dima lekas membuka sepatu dan berjalan masuk.
Seperti biasa rumah selalu hening dan sepi.
Dima berjalan ke arah dapur di mana Dima dapat mendengar suara kompor dinyalakan.
Keningnya lantas mengernyit kala melihat seorang gadis berjilbab abu-abu dengan dress panjang berwarna senada yang tengah membelakanginya, Dima tidak tahu gadis itu siapa dan sedang apa di sini. Yang jelas gadis itu bukan ibunya karena gadis di depannya kini sedikit lebih tinggi dari sang ibu seperti yang terakhir Dima ingat.
"Maaf, kamu siapa? Kenapa bisa ada di rumah saya?" Dima lantas bertanya untuk bisa mendapatkan jawaban, Dima tidak ingin terjadi salah paham di sini saat Jihan datang nanti.
Terlihat gadis itu sedikit terjengit setelah mendengar suara Dima, reaksinya percis seperti pencuri yang tertangkap basah. Dima jadi semakin penasaran siapa gadis yang tiba-tiba berada di rumahnya ini.
Lambat laun gadis itu mulai membalikkan tubuhnya dengan perlahan setelah mematikan kompor yang sempat dinyalakannya tadi, sontak Dima membulatkan mata saat melihat wajah gadis itu yang begitu sangat familiar.
Dia, Ina. Istrinya.
Kenapa dia memakai jilbab dan pakaian tertutup? Itu jelas bukan seperti dirinya.
Tidak. Tidak. Maksudmya, kenapa tiba-tiba Jihan memakai jilbab dan membuat Dima terkejut dengan penampilan barunya kali ini? Apa ada yang salah dengannya?
Meski jujur saja, dalam lubuk hatinya Dima senang melihat Jihan kini memakai jilbab yang membuatnya semakin berkali-kali lipat bertambah cantik.
Dima berjalan mendekat untuk bisa melihatnya lebih jelas, namun Jihan malah menundukkan kepalanya entah kenapa.
"Hei, kenapa nunduk? Saya baru datang kenapa gak disambut?" tanyanya memulai percakapan dan langsung saja membuat Jihan mencium punggung tangan Dima.
Dima tersenyum, kenapa Jihan malah menunduk dan menyembunyikan wajah cantiknya?
Menggemaskan sekali istrinya ini.
"Dim..." panggilnya pelan.
"Iya,"
"Gue aneh ya pake jilbab? Gak cocok banget sama gue" ujarnya malah semakin menundukkan kepalanya.
Setelah mendengar penuturannya barusan, lantas Dima memegang dagu Jihan sehingga wajahnya tidak lagi menunduk dan manik mereka saling bertatapan.
Dima tersenyum, "Siapa yang bilang kamu aneh? Dengar ya, menurut saya kamu semakin cantik pakai jilbab, saya suka. Cocok banget sama kamu. Terus kayak gini ya" ucap Dima lembut. Jihan merasakan kedua pipinya memanas setelah mendengar pujian yang Dima lontarkan padanya.
"Tapi gue belum bisa pake jilbab sendiri, gimana dong?" ucap Jihan sedikit merengek.
Ahh menggemaskan sekali.
"Lho, terus ini di pakein sama siapa?" Dima melihat jilbab Jihan yang terpasang rapi di kepala mungilnya.
"Gina,"
"Gina?" seru Dima heran, bukankah hubungan mereka tidak begitu baik sebelumnya?
Jihan mengangguk kecil, "Gue mampir ke rumahnya sekalian anterin kotak makan karena dia pernah kasih kue ke sini. Yaudah___sekalian aja gue minta tolong sama dia, mumpung gue udah beli juga jilbabnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
INARA : BAD WIFE [SELESAI]
ChickLit[FOLLOW SEBELUM BACA] Pernikahan muda yang mereka jalani sama sekali tidak mengubah apapun, termasuk sikap dan perilaku Inara yang masih urakan dan bebal. Akankah pernikahan itu bertahan lama atau menyerah di tengah jalan? "Lho, kok malah tidur. Ng...