Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
maaf baru update, ada yang nungguin kah?
Happy Reading 💜
•••
Perempuan yang ternyata istri dari lelaki itu lantas berkata setelah mendengar penuturan Jihan.
"Mama? Jadi ini ibu kamu? Cih, beda banget modelannya." cibirnya secara terang-terangan.
Jihan seolah tak peduli dengan apa yang di dengarnya, yang jelas kini pandangannya terus menatap ke arah wanita yang telah melahirkannya ini.
Diana hanya menunduk melihat putrinya yang terus memandanginya.
Melihat penampilan ibunya kini membuat hati Jihan teriris, bagaimana tidak, sekarang ibunya tengah mengenakan celana bahan hitam dan kemeja putih yang cukup ketat, dan jangan lupakan rambut pendeknya yang kini tampak lebih terawat tidak seperti terakhir kali Jihan melihatnya.
"Tolong nasehatin ibunya, jangan gatel sama suami orang! Malu dong sama anaknya!" ucap wanita tadi dengan pedas, lalu menarik tangan suaminya dan menyeretnya pergi dari sana.
Kini, di suasana hari yang semakin gelap juga angin yang semakin dingin. Jihan mulai melangkahkan kakinya untuk mendekat dengan sebelah tangan yang masih menjinjing paper bag berisikan buku yang tadi di belinya.
Diana malah semakin menundukan kepalanya, tak kuasa melihat raut sang putri yang kini menatapnya penuh kekecewaan.
"Ma?" panggil Jihan sembari menyentuh pelan bahu sang ibu.
"Ma? Kenapa kayak gini? Katanya mama ada di luar negeri buat kerja. Kenapa sekarang ada di sini?" Jihan bertanya dengan suara sendunya.
Diana diam, tak kuasa untuk menyuarakan satu kata pun.
"MA, JAWAB PERTANYAAN AKU! KENAPA MAMA DIEM AJA?!" Jihan menyentak bahu Diana sedikit kasar hingga membuat tubuh wanita paruh baya itu sedikit terhuyung ke belakang.
"Maaf," hanya kata itu yang bisa wanita itu ucapan.
"Jadi, bener yang aku denger tadi? Mama rela jadi selingkuhan suami orang demi uang?" hati Jihan rasanya mencelos setelah mengatakan itu, sejujurnya Jihan tak ingin mengucapkan kalimat itu, namun apa boleh buat ia sendiri pun harus memastikannya.
Diana mengangkat kepalanya dan manik mereka pun bertemu. Ia baru menyadari jika sekarang putrinya sudah mengenakan jilbab dan pakaian tertutup. Berbeda dengannya yang malah berubah semakin buruk.
Jihan menatap sayu ibunya, "Jadi selama ini mama bohong soal keberangkatan mama ke luar negeri? Jadi selama ini mama juga ada di sini? Tapi, kenapa selama 6 bulan ini kita nggak pernah ketemu?"
Dalam diam Diana tertawa miris. Luar negeri? Lucu sekali. Bahkan ia tidak punya uang sepeser pun waktu itu, bagaimana bisa ia pergi ke luar negeri. Saat itu ia ditawari sesuatu yang sangat menggiurkan dan terpaksa membohongi putri serta besannya dengan mengatakan jika ia akan pergi ke luar negeri untuk urusan pekerjaan. Namun, ternyata pekerjaan itulah yang kini ia lakukan. Rela melakukan apapun demi sesuap nasi yang jelas-jelas pekerjaan itu tidak baik untuk dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INARA : BAD WIFE [SELESAI]
ChickLit[FOLLOW SEBELUM BACA] Pernikahan muda yang mereka jalani sama sekali tidak mengubah apapun, termasuk sikap dan perilaku Inara yang masih urakan dan bebal. Akankah pernikahan itu bertahan lama atau menyerah di tengah jalan? "Lho, kok malah tidur. Ng...