Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
Happy Reading 💜
•••
"Ini fotonya. Lihat dulu, siapa tau cocok" gue berdecak kesal setelah mama simpen selembar foto di atas meja."Dibilangin aku nggak mau mah, aku udah punya pacar. Lagian aku gapapa kok tinggal sendiri di sini waktu mama kerja nanti" sahut gue masih dengan jawaban yang sama seperti kemarin lusa.
"Dia baik lho," mama masih terus bujuk gue supaya mau ketemu sama tuh cowok yang kalo nggak salah namanya Dima.
"Nggak mau mah, ihh jangan maksa napaaa" gue kesel juga karena mama terus maksa gue.
"Banyak ininya," mama kini menggesekkan ibu jari sama jari telunjuknya___nyinggung masalah duit.
"Yakin nggak mau?" gue noleh ke mama yang sekarang lagi menaik turunkan kedua alisnya.
"Dia umurmya berapa?" gue akhirnya nanya, gue liat dari fotonya sih kayaknya dia masih muda.
"25 tahun,"
Tuh, kan. Masih muda brodii hahaha.
Lumayam sih, daripada Diyar akhir-akhir ini udah jarang ngajak gue ke mall padahal gue kan pengen beli baju keluaran baru sama sepatu.
Sekarang gue benerin posisi duduk jadi madep mama yang lagi duduk samping gue,
"Ma, kenalan dulu kan ya?"
"Iyaa, kalo ngerasa cocok boleh dilanjut. Kalo nggak, boleh berhenti"
Gue mangut-mangut, "Boleh deh ma, tapi bener kan ada duitnya?" ucap gue memastikan yang malah kena timpuk bantal sofa oleh mama, "Pikirannya duit mulu" cibir mama.
"Yaiyalah, kalo nggak ada duit gimana bisa hidup. Mama aja jarang kasih duit sekarang" gue ngomel sambil masang muka cemberut.
"Makanya itu, mama bakal keluar negeri juga buat kerja bukan buat liburan" sahut mama tiba-tiba masang muka serius.
"Nanti, waktu ketemu keluarga
Dima mesti sopan, perhatiin kata-kata kamu" nasihat mama yang gue bales sama anggukan doang."Tapi, nggak perlu pake jilbab kan?" tanya gue, karena inget kata mama kalo ibu nya Dima pake jilbab bahkan pake syar'i.
"Kalo kamu mau, boleh aja. Makin bagus itu"
Gue langsung bergidik, "Ogah!"
Mama malah cengengesan, "Dima lulusan LC lho, di Kairo"
Gue muter bola mata, "Nggak peduli, nggak kepo juga. Yang penting duitnya" balas gue sambil berdiri karena udah keburu ngantuk.
Mama cuma geleng-geleng kepala habis denger omongan gue barusan.
•••
"Ma, aku udah rapi kan?" gue muter-muter di hadapan mama sambil ngeliatin dress selutut yang gue pake.
"Serius mau pake ini?" tanya mama yang buat gue heran.
"Iyalah, ya kali bikini doang ma"
Mama berdecak sambil geleng-geleng kepala, "Udah rapi kok" sahutnya kemudian.
"Mau pergi kemana emangnya?"
"Ke mall paling, lagi pengen belanja. Abis itu pengen ke salon juga, terus pengen beli buku juga buat kuliah"
"Punya duit emang?" tanya mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
INARA : BAD WIFE [SELESAI]
ChickLit[FOLLOW SEBELUM BACA] Pernikahan muda yang mereka jalani sama sekali tidak mengubah apapun, termasuk sikap dan perilaku Inara yang masih urakan dan bebal. Akankah pernikahan itu bertahan lama atau menyerah di tengah jalan? "Lho, kok malah tidur. Ng...