Tempting Enemy

40.5K 2.9K 105
                                    

Yang julid udah aman yaaaa. Udah masuk list 'senyapkan' versi WP. Opsi blokir dah ganti senyap wkwk...

Banyak bgt yg suka sama karakter cewek polos oon kyk Jingga😭🤣
Ntar yaa, Ivory sama Violet masih ada. Kalo Aileen jangan ditanya. Amber ini apalagi🤤

***

Dalam benak seorang perempuan 18 tahun yang hidup dalam keluarga berantakan, dapat lulus sekolah dengan nilai terbaik saja sudah lebih dari cukup.

Dulu, Amber ingin secepatnya lulus sekolah agar ia bisa bekerja membantu ibunya untuk membiayai kehidupan mereka. Tapi siapa sangka, insiden di malam pesta perpisahan membuat Amber terjebak masalah dengan seorang laki-laki yang berpengaruh di sekolah.

Dari masalah tersebutlah Amber harus terikat beberapa kesepakatan bersama. Salah satunya adalah saling memberi dan menerima.

Bagi Amber memang menguntungkan, karena ia diberi banyak uang oleh laki-laki itu. Tapi tentu saja ada hal berharga yang harus ia korbankan. Keperawanannya.

Meski laki-laki itu terlihat dingin tak tersentuh, Amber akui kalau ia merupakan laki-laki tertampan yang Amber kenal. Tapi Amber tidak ingin mengakui hal itu secara nyata. Baginya, laki-laki tersebut adalah penjahat kelamin.

Amber tidak tahu kalau insiden di malam itu adalah awal hubungan yang sesungguhnya. Semakin lama Amber semakin tertarik. Tapi dia tidak bisa mengungkapkannya karena terhalang status. Kalau saja dia tidak punya pacar, mungkin... Entahlah. Amber tidak mau berandai-andai.

"Jing!"

Seorang perempuan yang tadinya terlihat fokus pada layar lebar di depan kelas seketika menoleh dengan raut wajah kesal. Matanya menatap tajam pada Amber yang kini terkekeh.

"Apa bab?"

"Anjing!"

"Babi!"

Keduanya menghela napas. "Jangan panggil setengah-setengah!" seru perempuan yang Amber panggil 'Jing' itu.

"Nama lo kan emang Jing," balas Amber.

"Jingga! Tolol. Gue aduin laki gue habis lo."

"Dih, ngancem. Iya deh... Yang sekarang udah bercorak batik. Songong bener!"

Jingga mencibir. Ia kembali memperhatikan layar di depan sana yang tengah menampilkan beberapa informasi berisi pengumuman untuk tour mereka tahun ini.

"Kayaknya gue gak bakal bisa ikut," keluh Jingga.

"Kenapa? Gak bisa jauhan sama Om lo?" kekeh Amber.

"Hm. Bahaya kalau tiba-tiba gue kepengen disentuh," Jingga mencebikkan bibir sembari menghadap ke arah Amber sepenuhnya.

"Eh, dari tadi si Mafi lihatin lo terus," bisik Jingga.

Amber hanya cuek saja. Di antara banyaknya rahasia keluarga yang ia bongkar pada Jingga, hanya rahasia terlarangnya bersama laki-laki itulah yang masih ia jaga rapat-rapat sampai detik ini.

"Mafi, lo suka sama Amber?" tanya Jingga cukup keras sehingga beberapa teman-teman di dalam kelas mereka menoleh.

"Apa sih tolol! Berisik!" seru Amber melotot pada Jingga.

"Ayo balik,"

Seorang laki-laki mendekati keduanya dengan tergesa. Wajahnya babak belur dan beberapa noda darah yang sudah mengering tercetak di kemejanya.

"Berantem lagi?" tanya Amber lelah.

"Buruan!" seru laki-laki itu menahan amarah.

"Gak usah ngegas lo," Jingga berkata ketus pada pacar sahabatnya.

SHORT STORY 2021 - 2022 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang