Orangtuanya bercerai saat ia berusia 25 tahun. Tepat setahun setelah ia menikah saat itu. Perceraian tersebut terjadi karena dukungannya juga. Buat apa masih bersama jika saling menyakiti? Seharusnya 2 orang yang terikat pernikahan itu saling menjaga dan mencintai.
Tahun-tahun berlalu hingga usia pernikahannya menginjak angka 8 dan ia memiliki anak perempuan sama cantik dengannya. Seperti kisah orangtuanya juga, pernikahan yang sudah 8 tahun itu akhirnya kandas. Bukan karena tidak cinta lagi. Tapi lebih ke menyelamatkan diri masing-masing dari keegoisan yang tidak bisa diturunkan.
"Mami nanti jemput ya?"
"Iya. Jangan jajan sembarangan ya," balas wanita yang dipanggil Mami itu.
"Siap!"
Aurelia Almashyra. Wanita 32 tahun yang menyandang status janda dengan 1 putri. Ia memiliki beberapa cafe yang tersebar di setiap kota. Wanita yang akrab disapa Aurel itu menyukai kuliner sejak berpacaran dengan mantan suaminya hingga ia dibuatkan cafe oleh pria tersebut.
"Ayo," ajak Aurel pada putrinya yang berusia 7 tahun.
Ternyata menikah tidak hanya menyatukan 2 tubuh saja. Tapi juga isi kepala. Aurel akui ia keras kepala dan egois. Sejak berpacaran pun, mantan suaminya terus mengalah karena pria itu juga lebih dewasa. Puncaknya 2 bulan yang lalu di mana Aurel tidak bisa berpikir jernih dan memaki suaminya hanya karena pria itu pulang terlalu larut malam dan lupa datang pada acara sekolah putri mereka. Aurel yang minta bercerai. Ia bilang ia lelah dan menyesal menikah dengan pria super sibuk seperti suaminya.
Usai mengantar putrinya sekolah dan memastikan si kecil itu masuk dengan aman, Aurel melajukan mobilnya untuk kembali ke rumah. Ia akan tidur sebentar sebelum nanti siang ke cafe.
Kalau ditanya apakah Aurel menyesal pada keputusannya bercerai, ia tidak bisa menjawab. Di satu sisi ia merasa sakit jika bertahan. Di sisi lain juga ia merasa hampa setelah bercerai.
Aurel keluar dari mobil, lalu masuk ke dalam rumah sambil bersenandung kecil. Ia mengernyit saat melihat orang yang tidak begitu dikenalnya sedang duduk di ruang tamu. Aurel mengernyit untuk berpikir siapa orang tersebut.
"Selamat pagi, Bu Aurel, saya Eby, sekretaris Pak Gian."
Aurel mengangguk pelan dan ikut duduk di sofa yang berhadapan dengan wanita bernama Eby tersebut. Aurel ingat kalau Eby ini sekretaris baru yang bekerja dengan mantan suaminya 3 bulan yang lalu. Wanita itu juga yang membuat Aurel sering berpikir negatif pada Gian. Apalagi kisah sekretaris dan sang bos sudah marak sekali dalam perselingkuhan.
"Ada apa?" tanya Aurel. Ia merasa tidak punya hal penting apa pun yang harus dibahas dengan wanita itu.
"Saya sedang dekat dengan Pak Gian. Mungkin bisa juga sampai menikah. Tapi kendalanya di status kalian yang belum jelas sudah bercerai apa masih bersama. Saya--"
"Kami sudah bercerai," sela Aurel menahan kesal. Ia sudah memasukkan gugatan tapi memang belum diproses. Entah karena apa Aurel pun kurang tahu.
"Saya harap bisa secepatnya surat cerai keluar biar saya dan Pak Gian bisa bebas untuk mempublikasikan hubungan kami."
Aurel muak. Wanita ini sungguh tak tahu malu. Aurel pernah ingin menamparnya saat putrinya menangis karena wanita bernama Eby ini.
"Saya permisi."
Aurel membiarkan saja Eby keluar dari rumahnya. Seharusnya sejak awal ia memberi tahu asisten di rumah kalau tidak semua orang bisa masuk ke sini dan merusak suasana hatinya.
***
Aurel memasuki perusahaan Gian karena geram dengan Eby. Wanita itu melunjak dan malah menyeret putri Aurel. Jelas saja Aurel tidak terima. Apalagi Eby sampai mengatakan pada putrinya kalau ia adalah calon ibu barunya. Sialan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY 2021 - 2022 (END)
Romance[MATURE 21+] Semua cerita hanyalah karangan penulis saja. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat atau kejadian, itu hanyalah ketidaksengajaan. Harap bijak dalam memilih bacaan sesuai usia. Follow dulu jika ingin mendapatkan notifikasi update. Start, 2...