Baby Doll

43.6K 2.9K 133
                                    

Dari 4 orang sahabatnya, hanya Ivory dan Aileen yang tersisa menjomlo untuk saat ini. Alasannya memilih sendiri sejak 2 bulan belakangan karena ia bosan dengan pacarnya yang terlalu baik dan penurut.

"Vo, gue ditembak Rahmat," lapor Aileen yang datang tiba-tiba.

Ivory mendongak dan mencebikkan bibir menatap sahabatnya yang satu itu. dagunya bertopang di atas telapak tangan.

"Muka lo kenapa sih? Kayak orang yang gak orgasme bertahun-tahun," ejek Aileen.

"Lebih sakit dari itu," kata Ivory.

"Bahas apa?"

Jingga baru saja bergabung dengan mereka. Tak lama berselang disusul oleh Amber dan Violet. Jangan lupakan ada pawangnya masing-masing di belakang kedua perempuan itu.

"Pawang lo mana, Jing?" tanya Ivory.

"Ketinggalan," jawab Jingga asal.

"Lo kenapa sedih?" Kali ini Violet yang bertanya.

"Gue kangen Niki."

"Yaelah..."

Keempat sahabatnya bersuara bersamaan. Ivory semakin mencebikkan bibir. Ia menatap kedua pacar sahabatnya –Redy dan Mafi– yang terkekeh mengejeknya.

"Diem lo," kesalnya.

"Udahlah, ngapain galau cuma karena kangen doang. Telpon dong," saran Aileen.

"Gak usah. Itu orangnya udah datang," Amber bersuara.

"Niki Minaj! Ivo bilang kangen sama lo," ujar Violet tiba-tiba.

Ivory membelalak mendengar itu. Ia menatap sebal pada Violet yang kini memberinya cengiran lebar dengan ekspresi tak berdosa.

"Kenapa dibilang! Kan, rahasia!" seru Ivory tidak terima.

"Berisik!"

Semua orang mengernyit mendengar suara laki-laki yang tadi dipanggil Niki oleh Violet. Ia berjalan dengan acuh ke kursinya sebelum menghempaskan bokong di sana.

"Kenapa sih tuh anak?" tanya Jingga keheranan.

Semua orang mengangkat bahu tidak paham dengan apa yang membuat Niki menjadi berubah dari laki-laki baik nan tidak pernah marah seketika menjadi menyebalkan hanya dengan satu kata.

"Mens paling," kata Violet cuek dan menarik Redy untuk duduk di sebelahnya.

***

"Selamat siang, Bu, ada laporan yang harus ditandatangani sekarang juga," ujar seseorang yang kini menunduk hormat dengan sebelah tangan memegang sebuah map.

"Mana?" tanya orang yang tadi dipanggil 'Bu' tersebut.

"Kita ada janji temu lagi hari ini?"

"Tidak ada, Bu. Besok juga jadwal Ibu kosong bertemu klien."

"Oke. Saya ambil cuti sampai minggu depan. Kalau ada yang nyari saya, kamu tinggal bilang kayak biasa."

"Urusan keluarga," balas orang itu sembari menerima kembali map dari atasannya.

"Bagus."

"Bu Ivo, saya boleh izin hari ini kerja sampai siang? Anak saya masuk rumah sakit, Bu, tidak ada yang jaga."

"Boleh. Habis ini kamu pergi aja. Kerjaan juga udah beres, kan?"

Anggukan yang diterima Ivory membuatnya tersenyum puas. "Kirim alamat rumah sakitnya, nanti saya kirim beberapa makanan dan mainan untuk si kecil."

SHORT STORY 2021 - 2022 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang