LEOPARD 2

20.2K 2.4K 67
                                    

Leo memilih ke area dapur di rumah Quen. Ia membuka kulkas, lalu mengambil satu kotak susu vanila kesukaan perempuan itu. Leo hendak meminumnya, tapi suara cempreng Quen membuatnya mendengkus.

"Jangan diminum!"

Leo tidak peduli. Ia tetap meneguk susu kotak itu hingga habis. Quen berlari ke arahnya dan menepuk punggung lelaki tersebut dengan kencang.

"Itu udah kadaluwarsa, Leo!" serunya panik.

Leo tersedak dan terbatuk-batuk. Ia menatap horor pada kotak susu yang masih dipegangnya. Matanya bergerak liar mencari tanggal di sana. Benar.

"Kenapa masih disimpan sih bego!" makinya kesal.

"Lupa buang!" balas Quen berteriak kesal juga.

Mata Quen sudah berkaca-kaca saat ini. Dari suaranya yang bergetar membuat Leo langsung menoleh. Ia menelan ludah, lalu membuang kotak susu kosong di tangannya ke tempat sampah di sebelah meja masak.

"Udah, gak papa. Gue gak bakal mati."

Leo meraih Quen ke pelukannya. Tangis perempuan itu langsung pecah seketika dengan tubuh yang bergetar hebat. Baju kaus yang Leo kenakan basah di bagian dada di mana wajah cantik Quen ia dekap.

Leo meringis. Quen kalau sudah menangis akan sedikit susah menenangkannya. Perempuan itu cukup cengeng meski otaknya rada mesum.

"Udah."

Usapan tangan Leo di punggung Quen sama sekali tidak memberikan efek apa-apa. Perempuan itu malah semakin mengencangkan suaranya hingga memekakkan telinga.

"Quen, udah. Gue cipok nih," ancam Leo.

"Cipok aja," Quen mendongak dengan wajah yang basah karena air mata.

"Gak jadi. Nangis aja."

Benar saja. Quen semakin menaikkan intonasi suara tangisnya sehingga Leo menghela napas panjang berulang kali demi menenangkan dirinya sendiri.

"Ayo gue tidurin," Leo mengurai pelukan mereka, lalu menarik lengan Quen meninggalkan dapur. Langkah kakinya kembali ke lantai 2 di mana kamar Quen berada.

"Kalau gue hamil lo tanggung jawab, kan?"

Leo menoleh dengan sinis sebelum menjitak kepala Quen dengan gemas. Quen kebanyakan nonton film berdosa, makanya arah otak perempuan itu lebih banyak ke hal-hal negatif.

"Buruan naik!"

Quen menurut dengan bibir mengerucut lucu. Ia naik ke atas kasur, lalu merebahkan diri di sana sembari merentangkan kedua tangannya meminta pelukan dari Leo.

Meski Quen kadang menyebalkan dan membuat Leo sakit kepala, Leo menyayangi perempuan itu lebih dari apa pun. Leo mungkin tampak tidak tertarik pada kemolekan tubuh Quen, tapi ia mati-matian menahan diri untuk tidak merusak persahabatan mereka hanya karena nafsunya.

Leo menyusul Quen naik ke atas kasur. Ia merebahkan diri di sebelah Quen, lalu menarik Quen ke pelukannya sembari berusaha menenangkan debar jantungnya.

"Buruan merem," suruh Leo.

Sekarang hari minggu. Harusnya Leo bisa istirahat dengan tenang di rumah. Tapi Quen merecokinya dengan pesan beruntun yang menyuruhnya segera ke rumah karena ia seorang diri.

"Stop, Quen," tegur Leo saat telapak tangan Quen menyelinap masuk ke dalam baju kaus yang ia kenakan dan meraba perutnya.

"Megang doang. Lagian bukan ke dalam celana juga," balas Quen.

"Lo raba perut, tapi isi celana gue yang ngilu anjir!"

Quen terkekeh. "Normal lo?" tanyanya dengan nada mengejek.

Leo menghela napas untuk ke sekian kalinya. Selain cengeng dan mesum, Quen juga keras kepala, suka membantah dan egois. Tapi entah kenapa Leo menyukai itu. Asal Quen hanya begitu padanya saja.

"Pard, gimana kalau gue punya pacar? Biar bisa gue raba-raba," ujar Quen tiba-tiba sembari mengganti panggilan untuk Leo sesuka hati.

Leo mendengkus. "Hamil beneran lo, gue gak mau tanggung jawab."

"Ya kan ada cowok gue yang bakal tanggung jawab," sangkal Quen.

"Kalau dia mau. Kalau enggak?"

"Ada lo."

"Ogah dapet bekas!"

***

Lanjut sampai end?

Yang mau LEOPARD ready Kamis ya!

PO (30K) hari ini dan besok.
Harga normal 40K di hari Kamis.

SS full 2017-2020 diskon jadi 65K sampai tgl 02.02

SS 2021 Vol.1-10 jadi 65K per volume sampai tgl 02.02

Novel PDF jadi 35K per judul sampai tgl 02.02

Order bisa ke wa admin. Pengiriman tetap ke wa atau gmail.

Kalo mau aman ya gmail sih.

SHORT STORY 2021 - 2022 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang