Arshaka (End)

20.5K 2.1K 175
                                    

Ponsel Arshaka berdering dengan nyaring sehingga pria yang masih terlelap itu terganggu. Ia meraba nakas dan meraih benda pipih itu. Di sana tertulis nama ibunya. Arshaka sontak langsung duduk dengan kepala yang sedikit pusing.

"Halo, Bun?"

"..."

"Iya, Bun, Shaka pulang sekarang," ujar Arshaka saat mendengar nada geram sang ibu.

Arshaka melirik tempat kosong di sebelahnya. Fakta bahwa Wina sudah pergi membuat Arshaka sedikit lebih lega. Ia segera bersiap untuk pulang ke rumah. Ini sudah siang dan orangtuanya pasti sedang berkunjung ke rumah.

Usai membersihkan diri, Arshaka meraih dompetnya yang terbuka di atas nakas. Tepat di sebelah ponselnya berada. Di dalam sana ada potretnya bersama Wina. Arshaka berdecak saat melihat 1 slot kartu telah kosong. Wina pasti sudah mengambilnya. Wanita itu benar-benar pintar sekali dalam mencari keuntungan.

Sekitar 20 menit berkendara, Arshaka tiba di rumah. Hal pertama yang ia terima adalah tatapan tajam sang ibu, lalu lemparan sebuah bantal sofa mengenai wajahnya. Menatap ke arah lain, ada sang ayah juga yang memberikan tatapan muak.

"Alen sama Isti mana?" tanya Arshaka entah pada siapa.

Kaki Arshaka berlalu menuju kamar kedua putrinya di lantai 2. Terlihat putri sulungnya, Aileen sedang berbicara pada seorang gadis kecil bernama Adhisti yang menangis sesenggukan. Arshaka masuk setelah mengetuk pintu dengan pelan sehingga kedua putrinya menoleh bersamaan.

"Boleh Daddy masuk?"

Anggukan yang diberikan oleh keduanya membuat Arshaka masuk dan bergabung bersama mereka di atas ranjang beralaskan boneka berbie itu. Kamar yang serba pink tersebut membuat Arshaka merasa nyaman.

"Kak Isti rebutan apa sama Adek?" tanya Arshaka lembut pada putri keduanya.

Aileen memberi ruang pada adiknya yang kini beringsut untuk memeluk Arshaka. Aileen ingin pergi dari sana, tapi Arshaka menahan lengannya dan menarik gadis 9 tahun itu untuk ikut memeluknya bersama gadis 7 tahun yang masih sesenggukan.

"Aysel ganggu, Dad. Kita main rumah-rumah, terus Aysel datang bawa mobilnya tabrak rumah Kakak," lapor Adhisti.

"Terus?"

"Kakak tendang mobilnya. Terus dia marah. Terus dia tarik rambut Kakak. Terus Kakak dorong dia. Jatuh. Nangis. Terus Mommy marahin Kakak. Padahal yang salah itu Aysel."

"Mau ganti Mommy gak?" tanya Arshaka.

Aileen segera melepaskan diri, lalu berlari keluar kamar dan berhenti di ambang pintu. Ia menatap Arshaka dengan pandangan menyipit.

"Kakak lapor Oma!" serunya kesal.

Arshaka berdecak. Putri sulungnya memang hobi mengadu. Kini ia menatap Adhisti yang juga menatapnya. Tatapan gadis kecil itu tampak bingung.

"Ganti Mommy?"

Arshaka megangguk. "Biar Aysel sama Mommy. Kakak sama Mommy baru."

Lama gadis itu terdiam sehingga Arshaka bangkit sambil menggendongnya. Tak berselang lama, Adhisti menggigit pundak Arshaka dengan kuat sehingga pria itu mengerang tertahan sambil menurunkan Adhisti kembali.

Adhisti berlari menjauh sambil memeletkan lidah pada Arshaka. "Lapor Mommy!" teriaknya.

Arshaka dibuat geleng-geleng kepala. Kedua putrinya persis Alya mini. Menyebalkan tapi sangat Arshaka sayangi. Senyumnya seketika terbit. Langkahnya membawa Arshaka pada kamar di ujung lantai 2. Kamarnya dan Alya.

Pintu yang terbuka sedikit membuat Arshaka bisa melihat Alya tengah bersiap untuk pergi. Arshaka masuk ke dalam kamar mereka, lalu mengunci pintu kamar.

SHORT STORY 2021 - 2022 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang