LEOPARD 3

19.8K 2.5K 51
                                    

Quen tersenyum ramah ke beberapa karyawan Leo yang menyapanya. Langkahnya terasa ringan memasuki lift yang akan membawanya ke lantai 35 di mana ruangan CEO berada.

Leo merupakan CEO termuda yang berhasil membuka 2 cabang perusahaan di luar negeri dan bekerja sama dengan perusahaan raksasa yang sangat berpengaruh di dunia.

Quen pernah bermimpi akan menikah dengan Leo dan menjadi nyonya muda yang berfoya-foya. Sayangnya, semenjak mereka bersama dari sekolah menengah atas, Leo tidak menunjukkan ketertarikan padanya.

Sering kali Quen memikirkan cara untuk menjebak Leo agar bisa ia miliki. Tapi ia masih terlalu takut karena tidak ingin merusak hubungan mereka.

"Tumben banget sekretaris centil itu gak di sini," kata Quen dengan senang.

Ia bisa bebas masuk tanpa ditanya ini itu oleh sekretaris Leo yang menyebalkan. Padahal semua orang juga tahu siapa Quen sebenarnya. Memang wanita yang duduk di meja depan ruangan Leo saja yang ribet.

"Pard, lo—"

Quen membeku di ambang pintu yang terbuka. Tangannya yang masih memegang gagang pintu seketika lemas dan dingin. Ia mundur selangkah sebelum berbalik dan lari menjauh dari sana.

Jantung Quen berdetak tak karuan. Wajahnya pucat dan kakinya berlari tanpa tujuan. Ia hanya ingin cepat-cepat pergi dari sana.

"Quen!"

Leo berlari kencang menyusul Quen yang kini menuruni undakan tangga darurat dengan gegabah. Leo mengumpat berulang kali karena ia mencoba menggapai lengan Quen tapi selalu gagal.

"Quen, stop! Lo bisa jatuh!" teriak Leo.

Quen tidak peduli. Ia semakin cepat menuruni undakan tangga hingga kakinya tersandung dan hampir tersungkur.

"QUEN!"

Leo berhasil meraih pinggang Quen dan mendekapnya dengan kuat. Napas keduanya terengah dengan wajah yang sama-sama memerah. Quen menahan tangis, sedangkan Leo menahan amarah.

"Lo gila, hah?! Lo bisa mati kalau jatuh!"

Quen masih syok. Tubuhnya panas dingin dengan bibir yang bergetar. Ia kepalkan kedua tangannya untuk menenangkan diri sebelum melepaskan lengan Leo dari pinggangnya.

Seharusnya Quen sadar diri sejak lama. Leo itu lelaki normal dan Quen bukan tipenya. Pantas saja selama ini usaha Quen untuk menggoda Leo selalu gagal.

Leo menyukai sekretarisnya.

Fakta pahit yang harus Quen terima dengan lapang dada. Sial. Ini sungguh menyakitkan.

"Lo mau ke mana?" Leo menahan lengan Quen dan kembali dalam mode lembut. Ia sadar kalau intonasi tingginya beberapa saat lalu membuat Quen sedih.

"Pulang."

"Gue anter," kata Leo.

"Gak usah. Gue bawa mobil."

Quen hendak melangkah pergi, tapi Leo tidak melepaskan lengannya.

"O—oh, gue hampir lupa. Selamat. Gue gak maksud nguping. Tapi—"

"Jadi pacar gue, Quen," pinta Leo.

Quen menahan napas. Ia pasti salah dengar. Bayangan suara di dalam ruangan Leo tadi pasti sedang menghantui pikirannya. Ya, Quen yakin.

"G—gue duluan," Quen menarik diri. Leo masih tidak memberikan kesempatan untuk perempuan itu lepas darinya.

"Lo nolak gue?" tanya Leo dengan gamang.

"Lo nanya apa?" Quen bertanya balik.

"Jadi pacar gue," ulang Leo.

"Selingkuhan maksud lo?"

"Pacar."

"Gak."

"Kenapa?" Leo mengeraskan rahangnya.

"Lo macarin gue sekarang, tapi nikahnya sama cewek itu."

Leo mendengkus. "Sotoy," katanya sembari mendorong kening Quen. "Yang tadi itu geladi resik," lanjutnya.

"H—hah?"

***


Otw nganuh niiii💦

Yang mau LEOPARD ready Kamis ya!

PO (30K) hari ini dan besok.
Harga normal 40K di hari Kamis.

SS full 2017-2020 diskon jadi 65K sampai tgl 02.02

SS 2021 Vol.1-10 jadi 65K per volume sampai tgl 02.02

Novel PDF jadi 35K per judul sampai tgl 02.02

Order bisa ke wa admin. Pengiriman tetap ke wa atau gmail.

Kalo mau aman ya gmail sih.

SHORT STORY 2021 - 2022 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang