LEOPARD

25.3K 2.7K 142
                                    

Belinda menatap seorang bocah 5 tahun yang baru saja turun dari sebuah mobil sedan mewah. Bocah itu tampak menahan kekesalan dengan kedua tangan yang ia lipat di dada.

"Kenapa mukanya begitu, Dek?"

"Abang nyebelin!" serunya dengan kepala yang menoleh pada seorang lelaki usia 25 tahun di belakangnya.

Belinda mendongak menatap lelaki tersebut dan memberikan tatapan bertanya serta tuntutan penjelasan.

"Anak kesayangan Bunda ini pacaran di sekolah. Mana main nyosor pula mau cium anak orang. Gak tahu diri. Dasar bocil," jelas lelaki itu.

"Gak ada. Kan, Adek cuma mau kasih Pica kiss. Adek sama Pica gak pacalan, Bun," sangkal bocah itu.

Belinda menghela napas. Ia tahu kalau perdebatan dari 2 kloningan Jaguar itu tidak akan ada habisnya sebelum ia melerai dengan cepat.

"Kiss boleh. Tapi—"

"Tuuuhhh... BOLEH!"

"Tapi... di pipi," lanjut Belinda.

"Tuuuhhh... DI PIPI! Ini bocil songong banget. Lu kira gue gak pernah kiss kiss apa?"

"Bang!"

Belinda kembali menghela napas. Ia menatap kesal pada putra sulungnya yang malah tidak mau mengalah. Belinda menatap putra bungsunya, lalu mengelus kepala bocah itu.

"Ayo ganti baju. Temenin Bunda ke kampus."

"Let's go! Banyak cewek cantik," kekehnya dengan semangat dan berlari memasuki rumah.

"Sstt," Belinda memberikan kode kepada putra sulungnya yang hendak mengeluarkan protesan lagi. Wanita itu berlalu memasuki rumah dengan senyuman geli.

Ternyata banyak yang berubah selama ia menikah dengan Jaguar. Menjadi istri dan ibu di usia muda bukanlah hal mudah. Banyak yang harus Belinda pelajari lagi. Salah satunya adalah semakin sabar.

Ditambah lagi ia dan Jaguar dianugerahi anak lelaki 5 orang. Pusing? Belinda akan menjawab 'YA' dengan lantang. Tapi, sosok Jaguar juga jadi support terbesarnya selama ini.

Semua anaknya mirip dengan Jaguar. Wajah tampan nan dingin. Garis rahang yang tegas dan badan tinggi. Belinda hanya kebagian jatah di senyuman saja.

Setiap anak-anaknya tersenyum, maka Belinda versi perempuan yang akan tampak. Tapi, jika semuanya diam mode kalem, Jaguar sekali.

Anak pertamanya bernama Leopard. Belinda tidak tahu kenapa dulu Jaguar memberikan nama itu untuk anak mereka. Belinda merasa aneh semenjak mendengar nama ayahnya, Tiger. Nama binatang sekali. Kemudian jodohnya juga Jaguar. Binatang lagi. Lihatlah sekarang, anaknya bernama Leopard.

Apa penulis sengaja ingin mengabadikan binatang-binatang yang terancam punah itu ke dalam sebuah karya? Untung saja kelakuan tokohnya masih berkemanusiaan sedikit.

***

"Itu apa?"

"Bra baru,"

Leopard mengalihkan tatapannya yang semula ke tubuh seorang perempuan ke jendela yang menampilkan pemandangan langit mendung.

"Ini gue bisa kejebak hujan lama-lama di sini, Quen," keluh lelaki yang biasa dipanggil Leo itu.

"Ya gimana, gue gak mau sendirian di rumah."

"Lagian tumben banget Prisa ikut," ujar Leo.

"Kan di sana ada Lion. Ya maulah dia. Ada temen mainnya."

"Oh, pantes. Dasar bocil," gumam Leo saat tahu sang adik yang sangat semangat diajak pergi oleh Jaguar ke acara perusahaan kakek mereka.

"Lihat, bagus gak?"

"Quenby!"

Leo mengumpat pelan sembari menahan napas. Sedangkan perempuan yang ia serukan namanya itu terbahak puas.

"Gue makin yakin kalau lo homoseks," ejek Quen.

"Terserah," Leo beranjak dari duduknya dan keluar dari kamar Quen. Wajahnya memerah dan rahangnya mengeras.

"Gue terkam, habis lo," gumamnya tanpa didengar oleh Quen yang kembali mengenakan pakaiannya dengan wajah semringah.

***

Test ombak dulu💦

Oh, iya, ada PROMO loh. Sejak 22 Januari lalu sampai 02 Februari nanti.

Cek ke IG yuk!

Kuis semalam gimana? Enakan live, kan?🤤🤣

SHORT STORY 2021 - 2022 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang