Your Tiger (2)

23.9K 2.4K 85
                                    

Jeslyn menenangkan debar jantungnya yang menggila. Langkah kakinya terus mengikuti jejak seseorang di depannya. Jeslyn sengaja tidak memanggil orang itu untuk berhenti. Jeslyn tidak mau ada orang yang mengetahui hubungannya dan orang itu.

Saat sudah merasa aman, Jeslyn menarik lengan orang di depannya hingga langkah mereka terhenti bersamaan.

"Apa lagi? Gue gak nyangka kalau lo semurahan itu, Je."

Jeslyn mengerjap. Tangannya yang menahan lengan orang tersebut sontak terlepas dan ia mundur beberapa langkah untuk menjaga jarak.

"Selama ini gue ketipu sama muka polos dan tampilan cupu lo. Ternyata lo ahli dalam menggoda ya," kekeh orang itu.

Jeslyn mengepalkan kedua tangannya. Ini sungguh penghinaan baginya. Jeslyn hanya ingin menjelaskan apa yang terjadi agar laki-laki di depannya ini tidak salah paham dan hubungan mereka baik-baik saja. Tapi Jeslyn salah menilai dan berharap terlalu banyak pada kekasihnya.

Anggukan kepala Jeslyn membuat lawan di depannya mengerutkan kening. Ia hendak kembali berbicara, tapi Jeslyn lebih dulu menyela. Jeslyn tidak mau hatinya semakin sakit mendengarkan kalimat jahat dari mulut laki-laki itu.

"Sekarang lo udah tahu, kan? Gue gak perlu susah payah buat jelasin apa-apa kalau gitu," katanya dengan senyuman tipis.

"Udah gue tebak. Lo memang ayam kampus berkedok cupu."

Lagi. Jeslyn merasakan hatinya ditusuk dengan kuat dan dalam. Ini benar-benar menyiksanya tanpa ampun.

"Kalau gitu gue mau imbalan buat semua uang yang gue keluarin selama pacaran sama lo."

Jeslyn menegang. Uang? Miris sekali. Jeslyn tidak tahu kalau laki-laki yang ia terima menjadi kekasih itu malah meminta balik semua yang sudah dikeluarkan untuknya.

"Sorry, tapi gue gak pernah minta. Lo sendiri kan yang beli ini itu buat gue. Kalau barang, tenang aja, bakal gue balikin."

Laki-laki itu tertawa. "Gue gak minta dibalikin. Gue cuma mau lo puasin gue seminggu dan gue anggap semuanya lunas terbayar."

Jeslyn ternganga. Sialan. Dia benar-benar sedang direndahkan saat ini. Selama ini topeng laki-laki itu benar-benar sempurna menipunya.

"Lo sakit jiwa," kata Jeslyn. Ia berbalik dan berlari pergi dari sana.

***

Tiger memasuki rumah dengan siulan pelan. Langkahnya begitu ringan melewati ruang tamu, ruang tengah bahkan menaiki undakan tangga.

"Mas," panggil seseorang.

Tiger berhenti melangkah dan menoleh pada sumber suara. Ada wanita cantik yang berdiri di ujung tangga paling bawah sedang mendongak menatapnya.

"Hai, Mom!" seru Tiger sembari menyengir lebar.

"Bisa kita bicara sebentar di ruangan Daddy?"

Senyum Tiger sontak luntur. Ia menelan ludah. Kalau ibunya sudah mengajak bicara di ruang kerja sang ayah, maka ini pasti kabar buruk.

"Oke," Tiger kembali turun dan berlalu menuju ruang kerja sang ayah di sebelah kamar orangtuanya.

Saat Tiger masuk, ternyata pemilik ruangan sudah duduk di kursi kebesarannya sambil menunduk entah sedang membaca apa. Tiger hanya mampu menelan ludah untuk kesekian kalinya. Kabar buruk apalagi kali ini?

"Dad," sapa Tiger.

Ginda mendongak saat mendengar suara putranya. Pria itu menoleh ke arah sang istri yang baru saja menyusul masuk, lalu duduk di sofa persis di depan meja kerjanya.

SHORT STORY 2021 - 2022 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang