12. Gadis Terkuat

2.1K 233 37
                                    

"Kenapa malah ngelamun?" Tanya Devan. "Lo mau minta apa dari gue?"

Ria tersenyum. Walaupun senyumnya terlihat di paksakan, tapi tidak bisa di pungkiri senyum itu sangat manis.

"Gue minta supaya lo jangan pernah ya nyakitin perasaan cewek nanti. Karena gue nggak mau, ada wanita lain yang ngerasain pedihnya jadi gue. Karena cinta yang menyakitkan, bisa mengubah kehidupan orang yang tersakiti itu selanjutnya," ujar Ria.

Devan tersenyum dan mengusap rambut Ria lembut, "gue janji sama lo, gue nggak akan biarin orang yang gue cinta jadi patah hati dan kehilangan jati dirinya karena gue," kata Devan dengan yakin.

Ria tersenyum mendengar kata yang di lontarkan Devan. Hatinya sedikit lega, setidaknya Devan bisa mengurangi kumpulan wanita yang akan patah hati karena seorang lelaki. Ya, walaupun Ria tidak bisa menjamin seratus persen Devan bisa memegang janjinya itu.

"Kalau gue, gue boleh meminta sesuatu sama lo?" tanya Devan.

Ria mengangguk. "Boleh. Asal nggak yang aneh-aneh," katanya.

"Nggak aneh-aneh kok. Tapi ini sangat berarti buat gue," ucap Devan.

"Apa?"

Devan memegang kedua pundak Ria dan menatap matanya dalam. "Seberat apa pun masalah yang lo hadapi, lo jangan pernah berpikir untuk menyerah. Walaupun begitu banyak yang membuat lo ingin menyerah, tapi lo harus ingat, masih ada orang yang ingin lo tetap kuat."

Ria membalas menatap Devan, dia tersenyum tulus dan menganguk. "Makasih, telah menjadi orang yang ingin melihat gue tetap kuat," katanya tulus.

"Makasih juga, telah menjadi gadis paling kuat di mata gue," kata Devan tersenyum tulus dan mencubit gemas pipi Ria.

"Sakit,Devan!" Ria memukul bahu Devan gemas.

"Biarin," kata Devan tertawa, lalu lari meninggalkan Ria yang kesal. 

Sementara disana, tidak jauh dari tempat Ria dan Devan tadi berbicara, seseorang mendengarkan mereka dari balik dingding koridor sejak tadi. Indro. Semua pembicaraan Devan dan Ria tadi terekam oleh mata Indro, di dengar oleh telinganya, dan di simpan di ingatannya. Bagaimana seorang Devan yang menjadi tempat ternyaman bagi Ria di saat gadis itu benar-benar lelah, dan bagaimana Ria begitu nyaman dekat dengan Devan.

"Sebenarnya Devan itu siapa lo, Ri?" tanya Indro. Tetapi pertanyaan itu hanya tertelan oleh angin, tidak ada jawaban.

"Siapa pun Devan di kehidupan lo, gue harap dia bisa buat lo bahagia Ri. Bisa jagain lo, nggak hanya nyakitin lo."

-----

Mau update panjang dan besok udah update?

Boleh!!!!!

Tapi lakuin syaratnya dong...

Baca, Vote, dan comment cerita aku 'Unfinished Story' Ok?

Aku tunggu 15 vote aja deh. Bisa dong? Bisa lah masa nggak!

Rindro (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang