2. Siapa Dia?

2.6K 250 5
                                    

"Hargailah dirinya yang tulus menyayangi mu. Karena tidak ada yang bisa menjamin, kata tulus itu akan berubah jadi lelah."

-----

Semua orang bertanya-tanya tentang sosok lelaki tampan yang menarik hati gadis-gadis SMA Merdeka Mandiri pagi ini. Meski mata lelaki itu masih tertutupi dengan kaca mata hitam, tapi mereka yakin di balik kaca mata hitam itu tersembunyi mata indah dari sang pemikat hati pagi ini.

"Ria?" Raquel yang baru saja datang dan turun dari mobilnya dengan kedua temannya—Loly dan Baby, kaget melihat kedatangan Ria. "Lo udah balik?" tanya Raquel lagi.

Bukannya menjawab, Ria malah menatap Raquel cs dengan datar.

"Eh, Ria! Di tanyain malah diam lo," kata Baby, mendorong pelan bahu Ria.

Tapi Ria tidak tinggal diam, malah menahan tangan Baby dan memutarnya, "Jangan berani sentuh gue!" Kata Ria tajam.

Hal itu jelas membuat Raquel cs, Wulan cs, Indro cs, dan bahkan semua orang yang ada di sana kaget. Bagaimana tidak? Semua orang tau Ria itu kang caper sama Raquel yang merupakan kakak kelas yang nggak naik kelas tapi namanya populer di sekolahan.

"Nih, anak kenapa, sih? Lo berani ngelawan kita?!" Kesal Raquel.

"Emang siapa lo sampai gue harus takut sama, lo?" Tantang Ria.

Raquel yang gemas mendengar jawaban Ria, ingin melayangkan tangannya untuk menampar Ria. Tapi sayangnya, tangannya harus melayang di udara karena seseorang menahannya.

"Jangan pernah sentuh Ria!" Kata cowok yang berdiri sejak tadi di samping Ria dengan dingin.

Raquel cs kaget, mereka baru sadar bahwa ada orang yang berdiri di samping Ria sejak tadi. Dan yang lebih membuat kaget, orang itu merupakan cowok tampan.

"Gila... ganteng banget," celetuk Baby, kagum melihat sosok cowok itu.

"Iya, ganteng." Loly juga ikut terhipnotis.

Sementara Raquel, dari tatapannya dapat terlihat bahwa ia juga menatap kagum pada lelaki itu. Tapi hanya sebentar, karena setelah itu Raquel memasang wajah juteknya lagi.

"Jadi lo berani sama gue kare cowok di sebelah lo ini?" Tanya Raquel. "Heh, Ria! Gue nggak peduli lo mau bawa siapa juga. Yang penting, lo harus hormat sama kita."

"Hormat?" Tanya Ria. "Emang lo tiang bendera?" Tanya Ria, jelas mengejek.

"Lo...

"Raquel?!"

Ucapan Raquel terhenti, saat seseorang memanggil namanya. Dia menatap orang itu—Joko, berjalan ke arahnya.

"Ria?" Kaget Joko dengan wajah datarnya. "Lo udah balik," kata Joko dengan nada tak acuh.

"Dia balik dengan tingkat kesombongan yang makin menjadi, Jok," kata Raquel, dengan nada kesal.

"Kalau gue sombong, lo apa?" Tanya Ria. "Angkuh? Selalu menekankan kedudukan lo?"

"Lo berani banget, ya, Ri. Lo lupa lo itu siapa, hah?!" Raquel benar-benar emosi pagi ini.

"Santai, bro. Butuh Ac, biar nggak kepanasan?" ejek Ria. "Ayo, Dev!" Ria menarik lelaki di sebelahnya pergi dari sana. Tapi sebelum ia jauh, Ria berbalik dan memelet pada Raquel, mengejeknya.

Di tempatnya berdiri, Indro menatap dengan beribu tanda tanya. Tentang sikap Ria terhadap Raquel dan juga terhadap Joko. Lalu, lelaki yang Ria tarik itu?

Dev?

-----

Next?

Rindro (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang