64. Layar Monitor

1.4K 161 20
                                    

"Indro, tolongin gue!"

Usai kalimat itu Ria ucapkan, tiba-tiba ada sinar dari depannya. Ternyata itu adalah sebuah proyektor(gue lupa namanya apa tapi semacam layar yang di paparkan gitu)yang isinya Ria sama sekali tidak tau.

Ria berdiri. Tiba layar proyektor itu menampakkan wajah Indro. Ria mengusap air matanya dan fokus menatap pada layar itu.

Vidio on

"Hai Ria!" sapa Indro dari vidio yang di paparkan pada layar proyektor itu. Lelaki itu tersenyum manis pada Ria lewat vidio itu. "Salam ya dari gue, orang yang selalu nyakitin lo. Orang yang mengharapkan lo bisa memaafkan dia dan bisa nerima dia kembali. Gue kangen sama lo Ri. Mungkin lo bosan dengar kata-kata ini, tapi gue berkata jujur dan benar-benar tulus. Gue benar-benar kangen sama lo Ri. Gue kangen dengan perasaan lo yang dulu. Perasaan hangat yang selalu menghangatkan hati gue." Indro tersenyum dan menatap tulus ke depan,"dan yang paling pasti, gue pengen cinta lo kembali Ri. Gue pengen cinta itu ada lagi."

Lalu setelah itu, pada vidio ke dua, ada Wulan, Lili, dan Santi. Ketiga gadis itu tersenyum pada kamera dan melambaikan tangan mereka.

"Hai Ria..." sapa ketiga gadis itu, di vidio itu.

"Ria... Kita kangen sama lo. Kita tau, kita bukan sahabat yang baik sama lo. Lo selalu ada buat kita, tapi kita? Kita malah sibuk mengurus urusan kita, sampai kita lupa, teman kita yang ceria juga punya beban di hidupnya. Sampai kita nggak sadar, ternyata tawa yang selalu di perlihatkan oleh Ria, hanya sebagai topeng untuk menutupi rasa sedihnya. Kita nggak bisa ngerasain luka, lo, Ri. Padahal kita tau, lo selalu bisa ngerasain sakit yang kita rasakan. Makasih Ria... telah menjadi Ria hebat tanpa menunjukkan sayap bak malaikat. Maafin kita Ria, kita tau kita nggak cocok jadi sahabat-sahabat lo. Tapi kita masih tetap berharap lo balik ke kita. Kita bareng-bareng lagi kayak dulu," ujar Wulan,

"Ria, kita kangen sama lo!" kata ketiganya, sebelum vidio di ganti.

Vidio berikutnya adalah Joko, Beben, Edo, Roni dan Gino. Ketiga orang itu memperlihatkan wajah berbeda-beda. Joko dengan wajah datar, Beben, Roni, dan Edo dengan wajah Sendu,dan Gino yang tersenyum menatap monitor.

"Halo Ria..." sapa ke lima lelaki itu.

"Apa kabar Ria hebat? Ria yang begitu hebat menutupi luka, sampai nggak ada satu pun di antara kita yang tau kalau dia lagi terluka. Ria yang hanya bisa senyum, marah, nangis, tapi enggan untuk bercerita. Ria yang dulu hangat dengan candaannya sekarang beku dengan hatinya. Kita kangen sama lo Ri. Balik ke kita, ya?" Beben menangis di akhir kalimatnya.

"Kita kangen sama lo, Ria!" ujar ke lima lelaki itu.

Lalu berikutnya adalah Billy, Rafi, dan Salma.

"Hai Ria...!" sapa ketiganya.

"Ria cerewet yang suka berantem sama gue, apa kabar?" tanya Salma dan terkekeh. "Dulu lo adalah orang yang paling bawel, suka bikin gue kesal karena cerewet dan suka ngelawan banget. Tapi sekarang? Ternyata Ria yang dulu hilang. Dan sialnya, gue ternyata kangen sama Ria yang dulu," ujar Salma.

"Bukan cuman, lo. Kita juga!" kata Billy dan Rafi.

"Kita pengen lo balik, Ri. Meski kita nggak terlalu kenal sama lo. Tapi kita pengen lo balik lagi jadi sahabat-sahabat kita juga," kata Billy, tersenyum pada monitor.

Lalu berikutnya ada Raquel, Lesti, Cantik, Baby, dan Loly. Ke empat gadis itu menatap sambil tersenyum pada kamera.

"Eh, Ria! Kita nggak tau mau ngomong apa tentang lo. Karena kita semua baru kenal lo. Tapi lo udah pernah gabung sama geng gue. Intinya yang mau kita bilang, balik Ria! Balik! Jangan sampai nyasar, lo!" kata Raquel.

"Ih... Raquel kok..." Lesti dan cantik ingin protes, tetapi malah di larang oleh Raquel.

"Udah-udah! Lanjut!" kata Raquel.

Lalu vidio terakhir semuanya berkumpul, memegang setangkai bunga mawar di tangan masing-masing. Semuanya menyodorkan tangan ke depan, seolah memberikan bunga itu pada Ria.

"Terima kita kembali Ria!"

Vidio off

Ria tersenyum. Tetapi ia merasa ada yang janggal dengan vidio terakhir itu. Dia tidak menemukan ada Indro di sana.

Kenapa di situ nggak ada Indro?

-----

Udah ke tebak belum, endingnya nanti gimana?


Rindro (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang