"Ria, do you want to be the only woman in my heart?"
Ria benar-benar kaget mendengar ucapan Indro. Refleks, Ria langsung menatap mata Indro yang menatap tulus padanya. Lelaki itu menatapnya teduh, dengan banyak harapan dari tatapan itu.
"Ri, do you want to be my girlfriend?"
Lagi, pertanyaan yang membuatnya syok, keluar dari mulut Indro. Ria benar-benar tidak tau harus menjawab apa. Hatinya benar-benar senang mendengar itu, tetapi pikirannya masih bertengkar antara bisa terima atau tidak. Ria bingung. Benat benar bingung.
Lalu ia menoleh pada Devan. Lelaki itu tersenyum dan mengangguk. Seolah meminta Ria untuk menerima Indro. Tetapi... Bagaimana?
Indro tersenyum kecut, melihat Ria yang sama sekali tidak mengeluarkan suara, malah melihat ke arah lain. Mungkin benar, Indro tidak akan pernah mendapatkan hati Ria lagi. Mungkin gadis itu benar-benar tidak dapat ia gapai lagi. Indro menurunkan tangannya dan menatap Ria sambil tersenyum.
"Kalau emang lo nggak bisa terima gue, nggak apa-apa, Ri. Gue senang, setidaknya lo bisa jadi teman kita lagi. Gue cukup sadar diri, gue terlalu banyak nyakitin, lo," ujar Indro, memaksakan senyumnya.
Semua orang yang tadi tersenyum dengan tatapan berharap, mendadak lesu dan menatap Indro kasian. Mereka tidak tau harus apa. Mereka bahagia Ria menerima mereka kembali sebagai sahabat dan teman lagi, tetapi mereka sedih melihat Indro yang di tolak oleh Ria.
Di tempatnya, Devan juga merasa kecewa melihat reaksi Ria. Dia benar-benar berharap, Ria menerima Indro kembali. Orang yang ia percaya bisa menjaga Ria di waktu ia akan pergi dan tidak bersama Ria. Tapi yang terjadi?
Indro bangkit berdiri. "Lo bisa terima bunga ini, kan, sebagai permintaan maaf gue?" Indro menyodorkan buket mawar itu pada Ria lagi.
"Gue sayang sama lo, Ri. Lo adalah wanita yang gue cintai sampai saat ini. Mungkin perasaan gue pernah redup, tapi nggak pernah padam. Tapi gue sadar, luka yang gue buat pasti bakalan memadamkan perasaan lo buat gue. Gue terima, Ri," lirih Indro, memaksakan senyumnya.
Ria menerima bunga yang Indro berikan. Dia menatap lelaki itu dan tersenyum. "Kenapa lo gampang banget simpulkan hal yang belum pasti?"
Semua orang bingung dengan kalimat Ria. Termasuk Indro, yang sama sekali tidak mengerti. Ntah tidak mengerti atau sebenarnya mendadak linglung karena melihat reaksi Ria yang tidak sesuai ekspetasinya.
"Ma-maksud, lo?"
-----
Yuk bisa yuk.... Komen panjang lagi....
Masa di detik-detik Rindro pada malas komen 🙄
![](https://img.wattpad.com/cover/284469309-288-k85172.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindro (SELESAI)
Teen FictionIni tentang Ria, gadis kecil, imut, dan manis. Gadis baik yang berubah menjadi begitu kejam karena sebuah alasan. Di benci oleh orang yang di cintai, di jauhi sahabat, dan tidak di pedulikan oleh keluarga. Lalu, bagaiman gadis manis yang menjelma me...