19. Kantin

1.4K 169 24
                                    

"Bahagia? Gue bahkan udah nggak kenal kata bahagia di saat semua orang mengecewakan gue, Ndro."

Ria

Ria duduk di kantin, menikmati jus jeruk dan roti bolu pandan yang baru saja di beli dari penjual di kantin. Kantin sangat sepi, mungkin karena masih jam belajar.

"Non Ria kenapa nggak masuk?" tanya Pak Amat, suami ibu kantin.

"Jamkos, Pak," jawab Ria seadanya.

Pak Mamat mengangguk, lalu ia melanjutkan pekerjaannya mengelap meja.

Ria bosan dia memilih menonton drakor dari hpnya. Tapi bary saja ia membuka aplikasi streaming di hpnya, tiba-tiba ada seseorang yang duduk di depannya dan mengagetkan Ria.

"Devan? Ngapain lo disini? Kenapa nggak masuk?" tanya Ria, melihat Devan. Padahal tadi Ria lihat kelas Devan sedang menjalankan KBM.

Devan mencomot bolu pandan Ria. "Gue tadi ke toilet, terus nggak sengaja lihat lo masuk ke kantin. Ya udah, habis dari toilet gue susul lo ke sini," jelas Devan, sambil memakan bolu pandan di tangannya.

Ria mendengus. "Masuk sana!" suruh Ria.

"Males, bosan gue!" tolak Devan.

"Kebiasaan banget, pantesan bego!"

"Gue bego?" tanya Devan, tidak terima. "Nilai aja tinggian gue."

Ria memutar bola matanya malas. Tapi yang Devan bilang itu emang benar. Meski lelaki ini nakal dan lebih suka bolos di sekolah lamanya, tetapi Devan sangat pintar dan juga kebanggaan sekolah.

"Lo sendiri ngapain di kantin?" tanya Devan.

"Jamkos," jawab Ria, sambil bermain ponselnya.

"Kan bisa di kelas aja."

"Itu bukan kelas. Tapi neraka," jawab Ria asal.

Devan terkekeh mendengar ucapan Ria. Gue khawatir, kalau nanti gue pergi, lo bisa jaga diri apa nggak, Ri? Gue takut lo kenapa-napa, batin Devan menatap Ria sedih.

Indro baru saja masuk kantin, pemandangan tidak mengenakkan langsung bertemu dengan matanya. Hatinya perih melihat Ria yang begitu dekat dengan Devan, yang sekarang berstatus sebagai pacar Ria.

Ria mengalihkan pandangannya, dia kaget melihat Indro berdiri di ambang pintu kantin. Keduanya saling pandang untuk beberapa detik, sebelum ucapan Devan membuat keduanya jadi mengalihkan pandangan ke arah lain.

"Ri? Gue masuk dulu, ya?" pamit Devan, berdiri.

Ria mengangguk.

Devan kaget, baru sadar kalau Indro ternyata baru datang ke kantin. Pandangannya bertemu dengan Indro, tetapi Devan hanya menatap tak acuh. Dia memilih pergi dari kantin.

Tinggallah Indro, Ria, dan penjual di kantin. Suasana kantin mendadak terasa begitu dingin menerjang tubuh Ria. Ntah karena aura dingin itu di bawa langsung oleh Indro atau karena ac, Ria tidak tau. Tetapi yang Ria tau, sejak pembicaraan Ria dan Indro di rooftop kemarin, Indro mendadak jadi begitu dingin pada Ria. Bukan dari perkataan, tetapi dari cara lelaki itu menatap Ria.

"Mau beli apa, Mas?" tanya Pak Amat.

"Aqua botolnya satu, Pak?" pinta Indro.

"Mau yang dingin, Mas?" tanya Pak Amat, yang di balas Indro dengan mengangguk.

"Ini, Mas," kata Pak Mamat, memberikan aqua botol dingin pada Indro.

Indro memberikan uang lima puluh ribu pada Pak Amat.

"Sebentar, ya, Mas. Saya ambil kembaliannya dulu," kata Pak Amat, yang di balas Indro dengan anggukan.

Di tengah menunggu kembalian, Indro kembali menatap Ria. Gadis itu terlihat sedang streaming drakor di ponselnya. Indro dapat mendengar suara dari ponsel Ria.

"Ini, Mas." Pak Amat memberi kembalian pada Indro.

"Makasih, Pak," kata Indro, lalu pergi. Indro memilih berjalan dari depan Ria. Saat ia melewati tempat Ria, Indro berhenti di depan Ria, tanpa melihat gadis itu.

Ria mengernyit, melihat Indro yang berada di depannya tapi tidak menatapnya. Tetapi kebingungannya hanya sebentar, setelah mendengar ucapan Indro.

"Gue harap lo bahagia bersama Devan, Ri. Semoga Devan nggak akan pernah nyakitin, lo."

Setelah mengatakan itu, Indro pergi meninggalkan Ria yang diam menatap kepergiannya.

Bahagia? Gue bahkan udah nggak kenal kata bahagia di saat semua orang mengecewakan gue, Ndro.

-----

Kalian pengen Ria sama Indro
Atau kalian pengen Ria sama Devan aja?

Indro cowok plin-plan yang udah nyakitin Ria, tetapi Indro sekarang udah nyesal atas perbuatannya.

Devan cowok pembela Ria di saat semuanya tidak ada yang berpihak kepada Ria. Tetapi Devan menjadi teka-teki akan siapa dia sebenarnya.

Rindro (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang