Ria menatap tempat yang dia dan Devan kunjungi. Ria sama sekali tidak tau dimana tempat itu. Sepi. Sama sekali tidak terlihat orang yang berlalu lalang di sana.
"Devan? Ini dimana, sih?" tanya Ria, mendekatkan tubuhnya pada Devan.
"Lo ikut gue aja!" kata Devan, menarik Ria.
"Tapi kemana?" tanya Ria, tetapi kakinya tetap melangkah.
Jujur, Ria sangat takut di tempat ini. Tidak ada cahaya, benar-benar gelap. Ria tidak tau harus berpikir seperti apa. Ntah iya harus berpikir positif atau negatif. Tetapi di sini Devan adalah sepupunya, sepupu yang selalu melindunginya. Tetapi meski begitu, Ria tetap saja takut.
"Devan..." lirih Ria, yang di abaikan oleh Devan.
Ria ingin sekali menangis saat ini. Dia takut, kalau Devan berubah jadi jahat. Atau ternyata Devan sedang kerasukan makhluk halus yang akan melukainya.
"Kita udah sampai!" ujar Devan.
Ria menatap ke sekitarnya. Gelap gulita. Tidak ada apa-apa atau lebih tepatnya Ria tidak dapat melihat apa-apa. "Ini dimana? Kok gelap banget? Untuk apa kita ke sini?" tanya Ria bertubi-tubi.
Dia melihat ke sampingnya, menjamah di sampingnya, tempat dimana Devan berdiri tadi, tetapi Ria tidak menemukannya. "Devan?" panggil Ria, tetapi tidak ada balasan sama sekali.
"Devan? Jangan becanda, ih! Gue takut..." lirih Ria. Suaranya mulai bergetar, seperti ingin menangis.
Ria melangkah, tetapi malah terjatuh karena kakinya tidak sengaja menyenggol sesuatu. "Auh..." lirih Ria, memegang kakinya. "Devan lo dimana? Gue takut..." panggil Ria, air matanya telah menetes.
Tetapi nihil. Sama sekali tidak ada balasan dari Devan. Yang Ria dengar hanya suara binatang malam yang ada di tempat itu. Tempat yang Ria sendiri tidak tau dimana.
Satu orang yang terlintas di benaknya saat ini. Satu orang yang telah beberapa hari ini menjauhinya. Satu orang yang beberapa waktu dekat ini selalu datang membantunya.
Indro.
Wajah itu yang terlintas di pandangan Ria yang gelap saat ini. Ria ingin sekali bertemu dengan Indro. Ntah lah. Tetapi yang Ria tau saat ini hatinya benar-benar menginginkan Indro.
"Indro, tolongin gue!"
-----
Huamm... Ada yang masih belum tidur nggak nih? Kalau ramai, gue next lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rindro (SELESAI)
Teen FictionIni tentang Ria, gadis kecil, imut, dan manis. Gadis baik yang berubah menjadi begitu kejam karena sebuah alasan. Di benci oleh orang yang di cintai, di jauhi sahabat, dan tidak di pedulikan oleh keluarga. Lalu, bagaiman gadis manis yang menjelma me...