"Heh, kenapa Lo ga kekelas gue hah?" Laksa yang berniat melahap roti pun mengurungkan niatnya saat Mira datang ke kelasnya dan duduk dihadapannya.
"Gue tadi kesana ah," Laksa mengunyah roti buatan Devan.
"Terus kenapa ga samperin gue?"
"Gue liat Lo tadi lagi sama Juan, gue takut ganggu. Jadinya gue balik lagi deh ke kelas." Mira sedikit merasa bersalah saat Laksa berbicara seperti itu.
"L—lo marah sama gue?"
Laksa langsung terlihat sedikit tertohok, "Lah marah kenapa?"
"Lo ga marah gitu kalo liat gue sama Juan ngobrol?"
"Ngapain harus marah? Perlu banget gue marah sama Juan gara gara dia ngobrol sama Lo? Ngga kan?"
"Ya nggak juga sih, tapi apa Lo ga cemburu gitu? Ataupun setidaknya kalo Lo ga marah sama Juan, Lo ga marah sama gue gitu?"
"Ngapain harus marah? Gue percaya kalo kalian cuma temenan. Ngobrol mah ya menurut gue wajar wajar aja, lagian gue percaya sama Lo, kalo Lo gabakal sakitin gue." Mira mungkin percaya tapi hati Laksa menolak ucapan itu, Laksa berbohong pada perasaanya sendiri.
"Terus kalo ga marah kenapa telfon semalem kenapa tiba tiba mati?"
Laksa nyengir.
"Apa?" Mira menautkan alisnya.
"Kuota pemerintah gue abis anjir," Bohong Laksa sambil tertawa.
"Miskin amat punya pacar, gue bawa bekel nih buat Lo." Mira menyodorkan kotak bekalnya pada Laksa.
"Tapi kan gue bawa bekel,"
"Buat istirahat kedua aja,"
Laksa menatap setengah hati ke arah kotak bekal pemeberian Mira. Bukannya tidak menerima, namun salad bukanlah makanan favorit Laksa.
"Lo ga makan?" Tanya Laksa sambil melihat kearah bibir kering Mira.
"Ngga. Males ah,"
"Udah hampir berapa kali sih gue bilang, Lo itu udah sempurna. Ga usah diet diet lagi, Lo itu udah terlalu kurus Mir. Gue takutnya Lo malah drop,"
"Lebay Lo, gue ga bakal drop lah. Orang gue udah sarapan tadi pagi juga," Mira asik bermain ponsel disebelah Laksa.
"Itu kan pagi pagi Mira, sekarang beda lagi lah. Nih makan sama Lo aja bekelnya."
Mira cemberut. "Tapi gue kan udah cape tau pagi pagi bikin ini buat lo, masa sama Lo ga dimakan sih?"
"Tapi gue udah kenyang serius."
"Ya kan gue bilang buat istirahat kedua aja, Laksa." Keukeuh Mira yang membuat Laksa menghela nafas.
"Gue mau makan salad ini, kalo Lo juga makan satu potong."
"Kebanyakan ih, nanti kalo gue gemuk gimana?"
"Ya biarin, emang kenapa kalo Lo gemuk?"
"Nanti Lo malu lah,"
"Gue beda ya sama Juan, gue terima Lo apa adanya."
Mira diam.
"Cepet makan," Laksa memberikan salad pada Mira.
Mira melahap salad buatannya sendiri dengan sebal, sedangkan Laksa hanya tertawa kecil saat melihat mulut Mira yang penuh dengan Salad.
"Gwue udwah mwakwan nih! Giliran Lo,"
"Iya iya," Laksa mengambil sepotong salad dan mulai melahapnya.
"Enak kan?"
Laksa sedikit berpikir sambil masih mengunyah salad tersebut.
"Enak, mm—" perut Laksa mual, namun sebisa mungkin ia menahannya.
"Nih minum dulu," Laksa menerima kemasan air mineral tersebut.
"Oh iya Sa," Laksa berhenti meneguk air.
"Apa?"
"Gue cuma mau jelasin soal kemaren Aja, takutnya Lo salah paham sama gue ataupun sama Juan nya sendiri. Kemarin gue ga sengaja ketemu dia, terus karena udah agak larut dia tawarin gue pulang bareng, awalnya gue mau nolak tapi karena Lo ga Dateng, gue jadi terima dia. Gapapa kan?"
"Terima buat apa?"
"Ya pulang bareng lah, emang Lo ngiranya apa?"
"Gue kira Lo terima dia sebagai pacar Lo lagi, dia ga ngajak Lo balikan kan?"
Mira mematung, sedangkan Laksa langsung tertawa.
"langsung pucet amat muka Lo, gue bercanda kali." Laksa mencubit pipi Mira gemas.
"Pulang ngampus keliling keliling Bandung enak nih Mir, Lo lagi sibuk ngga?"
"Kayaknya ngga deh, emang Lo mau ajak gue kemana?"
"Biasa, lewat lewatin stop an lampu merah." Laksa sedikit tertawa.
"Nonton konser gratis lagi?"
"Iya," setelah itu Laksa tertawa. Mira Sudah Tak heran jika dirinya dibawa berkeliling melewati setiap stop an lampu merah di sekitar Bandung.
Laksa memang sesuka itu pada gitaris yang bernyanyi di lampu merah. Mira juga tidak pernah menolak, apa yang Laksa sukai perlahan juga selalu menjadi kesukaan bagi Mira tersendiri.
Ting!
Juan
Mir, seudah pulang ngampus Lo free ga?
Lo mau ga anter gue beli hadiah buat adek gue?
Hari ini Jessie ulang taun, dia juga pengen ketemu Lo.
Katanya Jessie kangen.
Mira langsung menoleh kearah Laksa, ternyata Laksa juga membaca chat dari Juan.
"Kenapa mir?"
Kangen Lucas ༎ຶ‿༎ຶ
Juan gemay gemay kiyowok