Tok...tok...
El langsung berlari ke arah kaca jendela kamar lalu melihat ke arah balkon rumahnya.
"Bang mamal,"
"Ape?" Jamal menoleh dengan malas.
"Kak miya udah Dateng, bukain pintu Cana." El naik lagi ke ranjang Jamal.
"Sama Lo aja lah, males gue."
"Ihh El kan pendek, El ga bica buka pintu!" Gerutu El.
"Yaudah suruh Jasson atau siapa gitu, gue lagi males liat Juan."
"Tapi di depan Ndak ada mobil nya om Juan, di depan mayah ada motolnya om Aca. El liyat on Aca banyak dalahnya gitu woh bang,"
"Serius?"
El mengangguk, lalu Jamal langsung beranjak pergi dari kamarnya.
Tok..tok...
"Iya sebentar, anjer." Jamal membuka kunci pintu dan melotot kaget.
"OM ACA?"
Laksa berhasil menyita Perhatian Jamal dan El langsung tertuju pada wajah babak belur Laksa.
"Laksa, Lo berantem sama siapa anjir?" Tanya Jamal yang diberi anggukan oleh El.
"Mira tadi di gangguin preman, lain kali jangan biarin dia pulang sendirian."
"Loh kok balik sendiri? Juannya mana?"
"Gue kaga tau, udahlah urusin Mira sana, kasih dia obat jangan sampe dia demam gara gara kehujanan." Laksa hendak pergi namun Mira mencekalnya.
"Apa?"
"Gue obatin dulu luka Lo,"
"Gausah, lagian gue ga apa apa. Gue mau langsung balik aja. Udah ini minum obat terus tidur biar besok ga demam."
Ketiganya hanya menatap Laksa yang melajukan motornya yang semakin menjauh dari pekarangan rumah mereka.
Jamal memperhatikan Mira yang terus melihat ke arah Laksa yang semakin menjauh.
"Lo sekarang liat kan Laksa setulus apa sama Lo?"
*****
Wira melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul setengah dua belas malam.
"Laksa kok jam segini belum balik?" Tanya Wira sambil menekan dispenser air dan meneguk air yang ada di gelasnya.
"Gatau, dia kelayapan dulu kayaknya." Sahut Devan yang sedang membuat susu untuk sepupu Qian.
"Nasi goreng yang gue beli buat dia juga udah dingin," Qian masih sibuk menekan nekan remote tv, mencoba mencari film yang bagus untuk di tonton.
"Tadi dia udah balik, cuma gue suruh anterin Dysa." Teon datang dari arah kamar mandi.
"Baru tadi?"
"Dari jam sepuluh, emang dia belum balik lagi? Kok lama? Padahal rumah Dysa kan ga terlalu jauh."
Criett
"ANJIR LAKSA!" Semuanya menoleh kearah Hendy yang berteriak di awang pintu kamar.
"LAKSA LO KENAPA?" Timpal Wira yang membuat Qian tersedak saat melihat wajah babak belur Laksa.
"Abis tawuran gue," Laksa dengan bajunya yang basah kuyup berjalan masuk ke arah kamar mandi.