"Nah, pas banget Laksa Dateng!" Laksa yang baru saja masuk langsung menoleh ke arah Teon.
"Gue? Apaan?"
"Anterin Dysa sana,"
Laksa melotot kearah Teon.
"Kok jadi gue sih? Ga ada ga ada gue capek baru pulang kerja." Laksa duduk di sofa dengan malas.
"Berbuat amal kek sekali kali,"
"Emang dia udah ngapain sampe ada disini?" Tanya Laksa sambil menatap Dysa yang masih mengemas barangnya.
"Dia bantuin gue ngerakit tugas gue yang Rusak. Lo pulang bareng Laksa gapapa kan Dys?" Dysa mengangguk.
"Gapapa,"
"Sama yang lain aja lah Yon, gue capek." Laksa mengipasi wajahnya menggunakan majalah.
"Wira lagi mandi, Hendy udah tidur, Devan masih urusin sepupu Qian, sepupunya lagi rewel."
"Terus Qian nya mana?"
"Dia lagi beli makanan buat Lo, Lo belom makan malem kan?"
"Belom,"
"Yaudah makannya, sambil nungguin Qian Dateng. Lo anterin Dysa dulu, lagian rumah dia Deket ini Sa."
"Masalahnya gue lagi males keluar lagi Teon, kenapa ga sama Lo aja sih?"
"Gue lagi maskeran bego," Teon melotot di balik makser wajahnya.
"Yaudah gue naik ojek aja Yon, kasian Laksa juga pasti capek udah pulang kerja." Laksa tersenyum merekah ke arah Dysa.
"Tuh Yon denger, udah mesen ojek aja sana." Laksa yang baru saja mau membuka sepatu nya malah di tahan oleh Teon.
"Udah malem Laksa, dia itu cewek!" Teon melotot.
Laksa menghela nafasnya, lalu kembali berdiri.
"Yaudah, cepetan keburu hujan." Laksa memberikan helm milik Teon pada Dysa.
"Gue pulang dulu ya Yon,"
"Thanks juga udah bantuin gue, hati hati dijalan." Dysa mengacungkan Jempolnya. Teon langsung melihat ke arah Laksa.
"Laksa Lo jangan ngebut ngebut, awas aja kalo Dysa sampe babak belur gara gara nyium aspal bareng Lo."
Laksa hanya menatap Teon malas.
"Bacot Lo, cepet Dys."
***
"Lo udah jadian sama Teon ya?"
Dysa sedikit mendekat kearah Laksa.
"Apa sa? Gue ga denger," Laksa melirik sekilas Dysa dari balik kaca spion.
"Lo udah jadian sama Teon?"
Dysa tertawa, "Mana ada gue jadian Teon, ngawur Lo."
"Tapi kalo gue liat liat kalian kayak orang pacaran anjir, jangan jangan kalian backstreet."
"Ngawur banget Lo Sa, mana mau si Teon sama gue? Gue cuma temenan doang sama dia."
"Tapi menurut gue kayaknya dia ada rasa sama Lo, dan Lo juga sebaliknya." Dysa tertawa kaku. Dysa mungkin memang memiliki rasa pada Teon, tapi sepertinya tidak dengan Teon sendiri.
"Salah tuh prediksi Lo, gue bahkan udah tau siapa kecengannya Teon."
"Bohong,"
"Dih, sumpah Teon yang kasih tau sendiri. Kalo Lo ga percaya yaudah,"