29

30 7 0
                                    

"Lulus gak Lo?" Laksa langsung berlari kecil ke arah Ayesha yang baru saja keluar dari ruang wawancara.

"Lulus dong gue," Ayesha melipat tangan di dada dengan bangga.

"Gaya gini temen gue, spil jawabannya dong teh." Laksa terkikik jahil, Ayesha menatap Laksa mendelik.

"Mau banget Lo lulus?" Tanya Ayesha sambil duduk di kursi koridor, dan di ikuti Laksa dari belakang.

Laksa menarik telinga Ayesha pelan.

"Songong lo," Ayesha tertawa saat melihat wajah kesal Laksa.

"Lo kapan di wawancaranya? Giliran ke berapa Lo?" Tanya Ayesha sambil membuang permen karet dan menggantinya dengan yang baru.

"Kalo ga salah udah Ini sih, tadi yang masuk Hardyan kan?" Tanya Laksa sambil merebut permen karet milik Ayesha.

Ayesha melotot.

"Gue bau baham anjir," Laksa nyengir kuda, lalu mengunyah permen karetnya. "Eh Lo ga langsung balik?" Laksa meniup permen karetnya menjadi gelembung.

"Gue mau nunggu Lo,"

Laksa langsung menatap datar pada Ayesha.

"Numpang lagi baliknya?"

"Great!!" Ayesha mengacungkan jempolnya antusias.

"Tapi Yesh gue lagi sedih anjir." Ayesha langsung menoleh cepat.

"Sedih kenapa Lo?"

"Mira ga dateng buat liat gue gitu? Atau sekedar semangatin gue gitu? Kalaupun ga Dateng kesini seenggaknya ngirim chat semangat gitu, ini mah ga ada." Tanya Laksa agak murung.

Ayesha tersenyum samar.

"Heh dengerin gue ya, sekarang yang harus Lo pikirin itu gimana caranya biar Lo bisa lulus. Mikirin jawaban wawancara lebih bagus, dari pada mikirin Mira. Kelulusan Lo nomor satu,"

Laksa bersandar pada pilar yang berada di belakangnya.

"Apa dia udah ga niat gitu ya ngejalin hubungan gue?"

"Emang dia ga pernah chat Lo? Darin kapan?"

Laksa mengeluarkan ponselnya, "Dia udah ga  chat gue lagi semenjak kita berantem di rooftop, tapi kemarin dia telpon gue katanya mau ketemu,  gatau deh mau ngomongin apa."

"Lo iyain?"

"Kan gue lagi sama Lo, ya gue bilang aja lagi sibuk. Gue juga mikir dia ngajak ketemu kayaknya dia mau mutusin gue."

"Kapan dia nelpon? Kok gue gatau?"

"Pas Lo ke WC,"

"Lak, giliran Lo tuh." Hardyan menepuk bahu Laksa dan menyuruhnya masuk ke dalam ruangan.

"Lulus Lo?"

"Hardyan gitu, masa iya gue kaga Lulus. Semangat brother," Hardyan menepuk punggung Laksa sebelum ia benar benar pergi dari area koridor.

"Doain gue kawan, nanti kalo gue bener bener lulus. Gue traktir Lo Starbucks,"

"Kayak yang punya duit aja Lo, gue ke kantin bentar, laper gue. Lo mau nitip kaga?"

"Lo yang bayarin initeh?" Ayesha langsung pergi meninggalkan Laksa saat Laksa bertanya seperti itu, sedangkan Laksa hanya tertawa kecil lalu masuk ruangan.

"Lah, kok sepi?" Tanya Laksa saat masuk kedalam ruangan.

"Istirahat sebentar katanya," Itu Reksa yang menjawab, Reska masih sibuk mengemas barang barangnya.

Senar Laksara | LucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang