"LAKSA!"
Ayesha dan Laksa agak tersentak saat mendengar bentakan Teon dari arah belakang.
"Ap-"
PRAKKK
Ayesha langsung menahan tubuh Laksa agar tak terjatuh karena kerasnya tamparan Teon tadi.
"Heh Teon! Lo gila hah?"
Teon menyeringai pada Ayesha.
"Kenapa? Dia wajar kok dapet kayak gitu. Bahkan itu belum seberapa," balas Teon pada Ayesha.
"Lo kenapa sih Yon?"
"Diem! Gue ga ada urusan sama Lo." Jelas Teon dengan tajam pada Ayesha.
"Lo punya masalah apa sama gue?"
"Lo sebenernya serius ga sih sama Mira? Kalo misalnya Lo cuma mau mainin dia aja mending Lo putusin dia aja! Masih ada cowok diluar sana yang mau jagain hatinya dia!"
Laksa mengernyit sambil sesekali menyeka darah kecil di bibirnya.
"Maksud Lo apasih? Gue serius lah sama Mira."
"Kalo Lo serius kenapa Lo pake peluk pelukan segala sama dia?" Tanya Teon penuh emosi.
"Kok Lo yang sewot?" Teon tersenyum sengit saat mendengar pertanyaan konyol yang keluar dari mulut Laksa.
"Karena gue gak suka liat cewek nangis! Lo tau sendiri kan?"
"Siapa yang nangis? Ayesha dari tadi ga nangis juga."
Teon menghela nafasnya.
"Bisa ga sih Lo ga bercanda dulu? Gue lagi ga mood buat diajak bercanda ya Laksa."
"Siapa yang bercanda sih? Gue bingung tau dengan Lo yang tiba tiba nampar gue dan marah marah gajelas gitu maksudnya apa?"
"Gue tadi bawa Mira kesini, karena dia baru aja putus sama Juan dan gue jelasin semua fakta fakta Lo itu, gue jelasin semua alesan kenapa Lo putusin dia. Gue ajak dia kesini niatnya mau bikin hubungan kalian baik baik lagi, biar ga ada yang harus di sembunyiin. Tapi Lo malah bales semua kepercayaan dia pake apa?"
"Lo malah kecewain dia Laksa!"
"Gue?"
"Dia marah karena liat Lo sama Ayesha yang gak sengaja pelukan, dia marah karena dia merasa dimainin sama Lo! Harusnya Lo sadar itu! Dia juga kecewa karena Lo nyembunyiin banyak hal dari dia!"
Raut wajah Laksa langsung berubah menjadi sedih.
"Gue sadar kok Yon, kalo gue ga sesempurna itu."
Teon yang tadinya marah pun seketika ikut luruh saat melihat wajah sedih Laksa.
"Maksud gue ga gitu loh Laksa, gue tuh cuma mau Lo terbuka sama dia. Gue cuma mau hubungan kalian membaik lagi, Mira itu masih sayang sama Lo, dan Lo juga sama kan pastinya?"
Laksa menatap Ayesha sekilas.
"Gue kayaknya harus balik, gue balik dulu ya." Ayesha melenggang pergi.
"Laksa-"
Teon menepuk bahu Laksa.
"Gue tau Lo sayang Mira, dan sebenernya dia juga sayang sama Lo."
"Gue cuma pengen, jangan sia siain lagi hati dia. Karena dia udah mulai serius sama hatinya, kalau dia emang beneran sayang sama Lo Lak."
"Cinta Lo ga bertepuk sebelah tangan kok Laksa,"
"Gue sebagai temen cuma mau yang terbaik buat Lo sama Mira, gak pernah tuh gue punya niatan buat hancurin hubungan Lo sama Mira."
"Kalo hati Lo sayang kenapa Lo malah bohongin diri Lo sendiri? Padahal Mira udah ngaku kalo hatinya lebih milih Lo, tapi kenapa malah Lo yang ngehindar?"
Laksa hanya terdiam.
"Telfon dia, jelasin sedetail detailnya kalo yang dia liat tadi itu cuma salah paham."
Laksa menatap Teon.
"Tapi gue ga sempurna buat Mira, gue merasa ga pantes buat dia."
"Manusia itu kan ga ada yang sempurna Laksa, tuhan nemuin Lo sama Mira juga biar nantinya bisa saling melengkapi kan?"
"Mulai semuanya dari halaman yang baru, sebelum semuanya terlambat Laksa."