Laksa langsung menerima pelukan bahagia dari El saat baru saja ia sampai di depan gerbang rumah Mira.
"Ih bau, belum mandi ya Lo?" Laksa melepaskan pelukan El, dengan semburan cibiran kecil untuk El.
"IHH EL UDA MANDWI TAWU!"
"Terus, kalo udah mandi kenapa malah main tanah?" El nyengir.
"Mama Ndak tawu ini om,"
"Buang atau om Aduin ke mama?"
El cemberut, "Iyadeh iya," El membuang sendok plastik mainannya yang penuh dengan tanah.
"Kakak lu mana?"
"Bang mamal?"
Laksa langsung menatap El jijik.
"Dih ngapain gue nanyain si Jamal, ogah banget." El tertawa saat Jamal mengetok kepala Laksa dengan sendok yang tadinya mau di pakai untuk mengaduk kopi.
"Inces lu masih molor jam segini," Jamal mengaduk kopinya lalu duduk di kursi dekat kolam ikan.
"Dih, kan sekarang waktunya check up. Kok ga lu bangunin sih?" Protes Laksa.
"Dih, sape Lo marah marah sama gue? Bangunin aja sendiri. Gue aja tadi di lempar pigura sama dia," Laksa langsung tertawa saat ia baru menyadari jika kening Jamal sedikit benjol.
"Bang mamal di lemparin pigura? Beneran?" Laksa tertawa puas ke arah El.
"Iya tawu om, kacian bang mamal." El malah ikut tertawa.
Jamal yang melihat adik, dan adik ipar nya sama dan gila itu hanya mendengus.
"Adek sape sih lu? Nyebelin banget jadi bocah."
"Kan El celminan nyah bang mamal," Jawab El sambil manyun manyun lucu.
Laksa langsung tertawa saat El malah kembali mengejek Jamal.
"Lama lama gue jejelin sapu ya Lo," Jamal mengacungkan sapu kearah Laksa dan El yang semakin tertawa saat melihat dirinya semakin kesal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
