22

30 8 1
                                    

Mira menatap megahnya gedung kampus di atas rooftop. Mira sedikit meneteskan air matanya. Entahlah, hatinya benar benar labil.

Kenapa ia bisa sesedih ini saat Laksa benar benar mengajaknya break? Ia merasa begitu kehilangan.

"Mir—"

Mira menoleh pada Laksa yang berdiri tepat dibelakangnya. Mira mengusap air matanya kasar.

"Mau apa Lo kesini?" Mira menatap ke arah lain, mencoba menghindar dari tatapan Laksa.

"Gue ga kayak yang Lo kira,"

Mira terkekeh kecil, "Lo ga perlu jelasin itu, gue ga minta penjelasan dari Lo." Mira hendak melewati Laksa namun Laksa berhasil menahannya.

"Lo emang ga minta penjelasan, tapi sikap Lo  nyuruh gue buat jelasin semuanya." Mira tersenyum ketir lalu melepas cekalan tangan Laksa.

"Tau apa Lo soal gue?"

"Gue tau semuanya soal Lo, ga ada yang gue ga tau soal diri Lo. Gue ga kayak Lo," Mira langsung menatap Laksa sengit.

"Gue? Maksud Lo apa?"

"Iya, harusnya gue yang tanya kayak gitu. Gue tau apa aja tentang diri Lo, ga kayak Lo yang ga pernah tau tentang diri gue, yang Lo tau cuma Juan Juan Juan. Lo ga pernah tau perasaan gue pas Lo terus terusan milih Juan. Lo ga pernah peka sama gue!"

"Gue selama ini diem karena gue ga mau berantem sama Lo, gue ga mau hubungan kita rusak cuma gara gara Juan. Tapi Lo ga pernah peka sama diemnya gue. Lo ga pernah peka sedikitpun, bahkan Lo ga pernah tau gimana gue ngeluapin rasa sedih gue! Setiap gue minta Lo buat anter gue ke lampu merah dan temenin gue buat dengerin nyanyian pengamen itu, Lo selalu ga bisa nyempetin waktu! Padahal gue ngajak ke tempat gitu karena gue lagi sedih, tapi Lo ga pernah peka sama itu. Lo ga pernah bisa ngertiin gue, padahal gue berharap Lo adalah orang yang bisa obatin luka gue, tapi ternyata itu semua mustahil. Lo lebih pilih Juan dari pada gue,"

Mata Mira berkaca kaca saat Laksa benar benar meluapkan semua emosinya. Laksa tak pernah seperti ini sebelum sebelumnya.

"Lak—"

"Gue tau Lo marah sama Ayesha, tapi Lo ga perlu semarah itu. Gue sama Ayesha cuma sebatas temen kelompok ga lebih!"

"Kalo Lo tanya kenapa gue sedeket itu sama Ayesha ya karena gue emang friendly sama semua orang. Gue kayak gitu bukan berarti gue selingkuh dari Lo, dan jangan pernah mikir kalo gue ngajak Lo break gara gara adanya Ayesha. Dia ga tau apa apa soal hubungan kita,"

Mira lagi lagi masih tercengang, Laksa bisa membaca semua isi pikirannya kah?

"Tapi Lo bisa ngomong baik baik kan? Ga usah marah marah gitu!"

"Gue marah kayak gini karena gue capek, kesabaran juga ada batasnya Mir. Lagian Lo ga pernah peka kalau di kodein sama gue, lagian Lo juga ga perlu marah kalo gue milih break dari hubungan kita dulu, harusnya Lo seneng dong. Lo jadi bisa sepuasnya sama Juan, gue gak mau kalo Lo terus terkekang gara gara gue. Gue ngerasa tersinggung karena Somia tadi bilang gue jahat, cuma karena Lo liat gue lagi bercanda sama Ayesha. Gue jahat apannya sama Lo? Gue ngorbanin semuanya buat Lo! Gue aja yang liat Lo terus terusan sama Juan ga pernah ngatain Lo jahat! Kenapa gue baru bercanda sama temen gitu aja udah dikatain jahat? Padahal disini gue yang tersakiti kenapa gue yang dikatain Jahat?"


Somia yang dari kejauhan melihat mereka pun hanya bisa diam, melihat amarah Laksa yang sepertinya semakin membeludak.



"Semuanya udah gue jelasin, ga ada lagi alesan yang belum gue jelasin. Semuanya udah jelas, terserah mau percaya Atau ngga yang penting gue udah jelasin semuanya."

Senar Laksara | LucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang