68

36 5 0
                                    

Entah hampir berapa jam Mira sudah menunggu Laksa di depan meja belajarnya. padahal jika dihitung hitung harusnya Laksa sudah menghubungi dirinya dari tiga jam yang lalu, karena waktu pesawat Laksa mendarat di Indonesia adalah sekitar jam delapan malam.

Namun sekarang sudah hampir jam sebelas, Laksa belum mengabari dirinya sama sekali. Hal itu membuat Mira agak sedikit parno.

Cepat cepat ia menelpon Teon, mencoba mencari kepastian apa Laksa benar benar pulang hari ini atau tidak.

Panggilan pertama tidak dijawab oleh Teon, namun Mira masih belum menyerah ia masih berusaha menghubungi Teon.

Teon yang melihat ponselnya berdering sambil menampakan nama Mira pun terlihat tidak begitu peduli, dia malah menghembuskan asap rokok dengan malas.

Panggilan telepon dari Mira mati dengan sendirinya, namun Mira mengirimi Teon spam chat.

Meskipun dirinya tengah malas untuk berkomunikasi dengan siapapun, Teon masih mencoba untuk berbaik hati pada Mira meski gadis itu tak berbuat sebaliknya pada dirinya.

"Laksa kenapa lagi?" Nada Teon sudah benar benar terdengar sangat pasrah, ia sudah tau jika Mira menelponnya hanya karena ingin menanyakan soal keadaan Laksa ataupun kabar Laksa.

"Apa dia beneran pulang pagi tadi?"

Teon menaikan alis sambil menghisap rokoknya.

"Iya, dia kan tadi udah telpon Lo." Teon menghembuskan asap rokok, dadanya sudah sesak namun Teon masih sempat sempatnya memaksakan dirinya untuk terus menghisap racun itu.

"Tapi dia belum kabarin gue, padahal harusnya dia udah sampe dari tiga jam lalu kan?"

"Lo sekarang dimana?"

"Di rumah, Laksa belum kabarin gue."

"Yaudah tunggu aja, bentar lagi juga datang."







Panggilan telepon dimatikan oleh Teon, Mira hanya menatap layar ponselnya lalu menghembuskan nafasnya pasrah.

Lalau mata Mira menuju pada arah balkon rumahnya. Dirinya agak melotot apa matanya tidak benar salah melihat?

Laksa ada disana dan melambaikan tangan ke arahnya. Cepat cepat Mira turun ke bawah untuk menghampiri laki laki jangkung itu.

"Loh Laksa Lo kenapa gak telpon gue?"

"Telpon buat apa?"

"Gue kan udah bilang kalo gue mau jemput Lo di bandara, kok Lo gak bilang bilang sih?"

Laksa tersenyum, "Kan biar susuruprise kayak cute girl," Laksa mencolek dagu Mira yang membuat Mira memalingkan wajahnya.

"Gue udah khawatir banget tau!" Laksa terkekeh, tawaanya itu terdengar agak meledek.

"Ciee yang takut kehilangan gue nih ceritanya,"

"Nggak lah mana ada!" Mira hendak masuk ke rumah lagi namun Laksa segera menahannya.

"Mau kemana lu?"

"Ya masuk rumah lah!" Jawab Mira sewot.

"Ih kok masuk rumah sih anjrit! Gue kan kesini mau ngajak Lo jalan jalan." Mira menatap jam tangannya.

"Udah malem gini Lo mau ajak gue kemana? Lagian Lo kan baru pulang pasti capek banget."

"Rasa capek gue udah ilang pas liat wajah cantik Lo," Laksa mengedipkan matanya genit.

"Paan banget sih lu, basi tau!" Mira mendorong dada Laksa pelan.

"Hayu atuh jalan jalan, katanya kangen."

Senar Laksara | LucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang