41

26 5 0
                                    

"Ngomong ngomong keadaan Lo udah ada perkembangan belum selama hampir tiga bulan kita ada di Belanda?" Tanya Hendi sambil melahap hidangan makanannya.

"Ya gitu,"

"Gitu gimana?" Tanya Yasa yang diangguki Hendi.

"Ya buruk ngga terlalu stabil juga ngga, masih berubah ubah." Jelas Laksa dengan nada malas.

Ia masih badmood karena perihal hal menyebalkan yang terjadi di rumah sakit tadi. Sampai saat ini dirinya masih kesal dengan apa yang terjadi.

"Masih bad mood gara gara perawat tadi?" Tanya Teon namun agak sedikit meledek.

"Tau anjir, gue jadi merasa berdosa sama Mira." Laksa memotong steak daging sapi nya di iringi dengan wajah kesal.

"Anggap aja rejeki anak Soleh," Teon tertawa.

"Rejeki anak Soleh gundulmu," Laksa melahap steak nya dengan wajah bete.

Hendi dan Yasa saling tatap saat melihat interaksi Laksa dan Teon.

"Emang dia kenapa bang? Gak biasanya bad mood parah kayak gini." Itu Yasa yang bertanya.

"Dia selingkuh dari Mira tau!!" Goda Teon yang membuat Laksa memukul kepalanya pelan.

"Gue gak selingkuh ya! Lo jangan nyebar nyebar hal yang nggak nggak anjir!!!" Laksa semakin kesal dan Teon semakin tertawa.

"Emang ada apaan sih anjir! Lu lagi Yon, kalo mau ngomong tuh langsung kek gausah dipotong potong, nyebelin banget lu!" Sewot Hendi yang membuat Teon melotot.

"Dih, sensi amat Lo." Sewot Teon tak kalah dari Hendi.

"Ya abisnya lu banyak cingcong, anjir." Sahut Hendi.

"Jadi kan tadi tuh kita berdua kerumah sakit kan, terusss—"

"Anying Lo!" Teon tertawa saat Hendi melotot ke arahnya gara gara dirinya menjeda ucapannya.

"Sabar bang, bentar lagi kalo dia gitu lagi langsung kita buang aja ke got." Sahut Yasa mencoba menahan Hendy yang tersulut emosi gara gara Teon.

"Mau babi dia tapi heran." Jelas Hendy yang membuat Teon melempar gumpalan tisu kecil ke arahnya.

"Ngomong apa sih anying," sahut Teon.

"Tadi lu sama Laksa kan kerumah sakit terus ada kejadian apaan?" Itu Yasa yang menimpali. Ia mencoba menghindari dari hal hal yang membuat Teon dan Hendy cekcok lagi.

"Nah terus perawat nya itu kayaknya naksir sama dia—an—ying nyeuri." Jerit Teon saat Laksa menjambak rambutnya.

"Lu kalo ngomong gausah Ngada Ngada ya anjir! Gue lagi gak mood bercanda!!" Dengus Laksa.

"Siapa yang bercanda lagi, orang gue serius kalo perawat tadi tuh naksir sama Lo, dia sendiri yang bilang anjir." Teon mencoba menyingkirkan tangan Laksa yang terus menjambak rambutnya.

"Terus gimana lagi?" Tanya Yasa kepo.

"Lu berdua percaya banget sih sama dia? Dia itu fitnah!" Sambung Laksa sambil menatap Yasa sebal.

"Stt—makan yang banyak biar cepet sehat!" Yasa menyumpalkan makanan ke mulut Laksa, membuat Laksa semakin sebal padanya.

"Gue gak tau cerita detailnya tadi gimana, yang pasti gara gara si suster itu Tremor banget setiap Deket Laksa, dia jadi gugup sendiri dan gak sengaja kesandung dan nyium pipi Laksa!!" Heboh Teon yang membuat keduanya tambah heboh.

"ANJIR LU! SERIUS? SI ELINE—" Heboh Hendy pada Teon sampai tak sempat meneruskan kata katanya.

"SERIUS ANJIR!! Ya kan?" Teon menatap Laksa agak jahil.

"Fitnah orang Mulu kerjaan lu," jawab Laksa malas.

"Siapa ya fitnah sih itu semua real terjadi anjir!!" Sergah Teon heboh.

"Tapi kan kenyataan nya gue kaga selingkuh, lu semua boleh ga bully gue tapi awas aja kalo Mira denger ini, gue gak mau ya kalo Mira marah gara gara denger ini!"

"Loh, santai aja kali gue jamin Mira gak bakal marah orang dia amnesia," ketiganya langsung melirik Yasa yang dengan santainya berucap seperti itu.

"Hah? Apa Lo bilang?" Tanya Laksa agak kaget.

"Anj—" Yasa melotot kearah Teon dan Hendy.

Saat Laksa bertanya itu, Hendy dan Teon sama sama menginjak kaki Yasa.

Yasa nyengir garing.

"Maksud gue kalo Mira amnesia kan dia gak bakal marah,"

Wajah kaget Laksa langsung berubah.


"Oh, awas aja ya kalo lu pada sampe bocorin ini ke Mira!"





"Oh, awas aja ya kalo lu pada sampe bocorin ini ke Mira!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dijewer gak tuh😩😩😩

Senar Laksara | LucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang