"Gue ga mau minum obatnya, gue ga suka. Obatnya pait kayak muka Lo," Mira memberikan obat itu pada Jamal.
"Lah, obat ini pait kayak muka Juan kali. Bukan kayak muka gue." Kesal Jamal yang membuat El tertawa.
"Setuju tu El cama bang mamal,"
"Yaudah terserah, intinya gue ga mau minum obat."
Jamal menatap Mira malas.
"Lo tuh ya, masa Lo kalah sama anak kecil? El aja seneng tuh minum obat." Cibir Jamal yang membuat Mira mendelik.
"Obat El kan rasa strawberry anjir," dengus Mira sebal.
"Bukan loh ka, obat El itu laca Jeyuk." Timpal El sambil fokus main game di ponsel Jamal.
Mira meroling bola matanya.
"Sama aja, mau rasa apa apa juga obat Lo rasanya manis."
"Cepet deh gausah banyak drama, minum obatnya." Paksa Jamal dengan kesal.
"Gue bilang gamau ya gamau!!! Kenapa jadi Lo yang maksa sih bang?"
"Gue telpon Laksa? Lo mau di marahin Laksa? Lo belom tau ya kalo Laksa udah marah itu gimana?" Acan Jamal.
"Om Aca kawo udah malah tuh, kayak tirex tawu ka," sahut El menakut nakuti.
"Dasar aduan, mana sini obatnya!"
"Nah gitu dong, cepet minum." Mira mengambil obat dari tangan Jamal dengan kesal.
"Yaudah sana, kalian berdua keluar."
"Kita ga bakal keluar kalo Lo belum minum obatnya, Lo tuh suka buang obatnya kalo dibiarin minum obat sendiri." Mira menghela nafasnya, mencoba untuk tidak emosi.
"Yaudah nih liat, gue minum obatnya!" Mira langsung memasukan obat tersebut kedalam mulutnya.
"Tuh udah, percaya?"
Jamal membuka mulut Mira.
"Lidah Lo angkat,"
"Riwbet banget jwadi orang! Gue udah minum obatnya juga!" Cibir Mira tak jelas.
"Yu El, kita pindah. Dia udah minum obatnya."
El menatap Jamal dengn mata berbinar.
"El mau bobo cama kak miya," ucapnya menggemaskan.
"Yaudah, siniin handphone gue."
"Eh Ndak boyeh dong. El kan belum celecai main game nya!"
Jamal meroling matanya malas.
"Pinjem hp Mira aja sana, gue mau sleep call nih."
Mira langsung menatap Jamal julid.
"Idih, so soan sleep call. Sleep call sama sape lu?"
"Dih, kerjaan lu iri dengki aja."
"Halah palingan sleep call sama bang Dimas,"
"Mana ada, cepet dong El Abang pinjem hpnya."
"El biyang Ndak mawu ya Ndak mawu!"
"Keras kepala juga ya ni bocah,"
"Cerminan dari Lo bang," sahut Mira.
"Lo juga keras kepala anjir," Timpal Jamal kesal.
"Tapi El lebih nurun ke elo,"
"Mana dong El, Abang pinjem hpnya. Itu kan hp abang."
"Ihh bang mamal tu nakal baneut, El biyang Ndak mawu ya Ndak mawu. El aduin mama nih?"
"Yaudah iya iya, dasar aduan lu." Jamal keluar dari kamar Mira, sedangkan Mira hanya tertawa saat melihat wajah Jamal yang terlihat sangat kesal.