20

37 7 0
                                    

Jasson mengacak ngacak rambutnya kesal saat ponselnya terus terusan berbunyi. Jasson menatap jam dan sekarang baru saja pukul tiga pagi.

"Ga sopan banget subuh subuh nelpon orang," Gerutu Jasson sambil meraih ponselnya dan menatap ponselnya.

"Dih, bang Jamal ngapain coba nelpon gue? Kamar kita kan Deket anjir. Kurang kerjaan banget," Gerutu Jasson lagi, karena malas Jasson lagi lagi hanya mereject panggilan telepon dari Jamal.

Namun tak sampai disitu, Jamal masih saja terus menelponnya. Jasson yang kesal pun langsung keluar kamar dan membuka pintu kamar Jasson.

"Apasih Lo subuh subuh gini nelpon gue? Kurang kerjaaan banget bang." Jasson terbelalak saat Jamal tak ada di kamarnya.

Jasson menatap ponselnya yang sudah tidak ada lagi panggilan dari Jamal.

"Bang Jamal ga ada dirumah?"

Jasson langsung menelpon balik Jamal, belum saja beberapa detik ia menelpon Jamal sudah menjawabnya.

"Jasson—" Jasson menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Lah, ini bukan suaranya bang Jamal," gerutu Jasson sambil menatap ponselnya.

"Jasson—" panggilnya lagi.

"Ini siapa? Bang Jamal mana?"

"Akhirnya Lo angkat juga telpon gue,"

"Ini siapa?"

"Ini Theo, temennya Jamal."

"Bang Theo?"

"Iya—"

"Kenapa handphone bang Jamal ada sama Lo bang? Bang Jamal nya mana?" Tanya Jasson.

"Mira mana? Lo sama Mira cepet kesini." Raut wajah Jasson langsung berubah.

"Kesini kemana?"

"Rumah sakit."

"Mau ngapain?"

"Jamal kecelakaan Jasson, Lo cepet kasih tau Mira juga. Gue tadi telpon ga diangkat,"

"Kok bang Jamal bisa kecelakaan?"

"Dia balapan, jangan sampe Tante Jihan tau soal Jamal!"

"Cepet kerumah sakit!!!"







































"Diangkat ga sama Mira? Tanya Yonan yang sandaran di kursi ruang tunggu.

"Sama Mira ga diangkat, tapi untungnya sama Jasson diangkat. Mereka lagi otw kesini," Jelas Theo sambil duduk disebelah kanan Mahen.

"Jasson ada dibandung?" Sambung Mahen.

"Kayaknya sih iya, gue iseng iseng aja tadi telpon dia." Jawab Theo sambil menyeka keringatnya.

"Dimas sama Jey masih ngurusin motor Jamal? Mereka belom Dateng kesini?" Tanya Theo yang di balas gelengan oleh Yonan.

"Motor Jamal rusak parah kalo dibandingin sama motor gue. Gila sih anjir, untung gue cuma ke pental aja. Ga sampe geger otak gara gara kena trotoar jalan." Sambung Laksa sambil melihat Jamal dari balik jendela kamar rumah sakit.

"Lagian Lo ngapain kelayapan subuh subuh? Kurang kerjaan banget Lo Sa," Sambung Yonan.

"Gue kelayapan subuh subuh juga gara gara tugas projek gue ilang, makannya gue sama Yesha kelayapan juga buat nyari tugas projek gue yang ilang."

"Harus banget jam segini?"

"Yesha baru sadar dan dia baru nelpon tadi. Makannya gue tadi langsung samperin si Yesha. Lagian deadline nya pagi ini."

Senar Laksara | LucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang