16

39 9 0
                                    

Laksa meraih remote tv lalu mematikan televisi dengan malas. Hari harinya terasa sangat membosankan. Sendirian di kostan adalah hal yang paling Laksa tak suka.

Laksa melirik kearah jam dinding yang menunjukan pukul setengah tujuh malam, lalu ia meraih ponselnya dan mengetikan nama Joshua disana.

"Mira udah chek up belum ya?" Tanyanya pada dirinya sendiri, tak lama Laksa menelpon Joshua.

"Iya Laksa kenapa?" Tanya nya lembut, Laksa sedikit membenarkan posisi duduknya.

"Om, Mira udah chek up kan?" Joshua yang sedari tadi sibuk membereskan berkas pun kini atensinya beralih pada Laksa.

"Udah kok Sa, tapi kenapa dia ga datang bareng kamu? Biasanya sama Kamu,"

"Mira chek up sendirian om? Ngga ditemenin sama Bang Jamal atau siapa gitu om?"

"Ngga, Dia bareng sama cowo. Tapi om gatau itu siapanya dia, kayaknya sih temennya soalnya keliatan seumuran."

Laksa mengangguk ngangguk, "Oh mungkin dia chek up sama Juan ya Om?"

"Tapi tadi om denger Mira manggil laki laki itu Jasson kalo ga salah, kamu kenal?"

"Oh kalo Jasson mah sepupunya om, Laksa kira dia pergi chek up sama Juan."

"Tapi tumben kamu ga anter Mira? Biasanya kamu kan ga pernah telat. Tadi Mira agak telat chek up nya."

"Laksa lagi sakit Om, makannya ga anter Mira chek up buat kali ini."

Joshua sedikit kaget saat mendengar jawaban Laksa. "Loh, kamu sakit apaan? Kenapa ga sekalian periksa aja sama Om?"

"Halah om, Laksa cuma di hajar preman aja. Luka luka kecil aja, ga sampe parah ini."

"Om kan udah bilang, kamu tuh gausah tawuran tawuran. Plis deh, mama kamu pasti marah kalo denger ini."

"IHH OM JANGAN BOCORIN INI KE MAMA DONG, Laksa ga tawuran kok om, suer!!" Sela Laksa sedikit memohon.

"Terus? Kalo bukan tawuran kenapa kamu bisa babak belur gitu?" Joshua membiarkan Berkas berkas yang ia bereskan di atas meja.  Lalu ia melepas kacamatanya, bersandar pada kursi dan mendekatkan ponsel tersebut ke telinganya.

"Laksa babak belur bukan karena tawuran om, tapi Mira kemarin hampir aja celaka. Kalo Laksa ga lawan preman itu nanti kan Mira celaka."

"Bener nih? Bukan tawuran kan?"

"Bukan lah om, Laksa mana berani tawuran. Ga berani tawuran bukan berarti takut liat lawannya tapi Laksa takut sama bunda,"

"Awas aja kalo tawuran, om bilangin bunda."

"Ya ga bakal lah om, tapi om kondisi Mira baik baik aja kan? Maksudnya stabil kayak biasa kan?"

"Buat chek up Minggu ini kondisi dia kurang stabil,"

"Loh kenapa? Darah yang Laksa donorin kurang banyak ya om?"

"Bukan, bukan kerena itu. Tapi kayaknya Mira lagi banyak pikiran, apa kamu lagi berantem sama dia?"

"Laksa sama Mira ga berantem kok om. Padahal Laksa udah suruh dia jangan terlalu banyak pikiran tapi masih aja, Laksa juga udah nyoba dia buat terbuka tapi tetep aja dia ga mau cerita om, kan Laksa jadi bingung." keluh Laksa sambil bersandar pada sofa.

"Coba lagi lain kali, pelan pelan aja bujuknya."

"Nanti Laksa coba lagi, semoga aja bisa Om. Yaudah om kalo gitu udah dulu ya, om juga pasti sibuk."

"Eh bentar—"

"Apa lagi?"

"Kamu udah minum obat belum? Lukanya udah di obatin belum? Udah agak mendingan belum? Om ga mau ya kamu sibuk bantuin Mira sembuh tapi kamunya malah sakit sakitan, om ga mau kayak gitu."

Senar Laksara | LucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang