33

31 6 0
                                    

"JASSON BUKA PINTUNYA!"

Jasson langsung berlari ke arah pintu utama saat mendengar teriakan Mira yang semakin menggema.

"Bentar dong teh,—eh eh." Tubuh tinggi Jasson nyaris terjatuh saat Mira menerobos tubuh Jasson secara tiba tiba.

"Lu kenapa sih teh? Dateng bukanya salam malah marah marah gitu," Omel Jasson yang dibalas tatapan tajam oleh Mira.

"Ya—pergi ke kamar aja sana, lagi Pms ya?" Jasson mendahului Mira yang terus berdiri sambil menatapnya tajam dan dingin.

Jasson cepat cepat berlari ke arah kamar, dan berbaring di sebelah Jamal.

Jamal menatap aneh ke arah Jasson yang datang dengan nafas terengah engah.

"Teh Mira kenapa sih? Serem banget adek Lo." Jamal mengkerutkan keningnya.

"Kenapa dia?" Tanya Jamal sedikit serak, karena kondisinya belum benar benar pulih.

"Mana gue tau, dia datang terus tiba tiba marah marah. Pas gue tanyain dia malah natap gue terus, mana serem lagi natapnya." Sergah Jasson sambil menetralkan deru nafasnya.

Jamal langsung beranjak dari kasur Jasson, dan berjalan pergi menuju kamar Mira. Jamal membuka pintu secara perlahan, di balik pintu ia hanya melihat Mira yang tengah menangis sambil mencoret sebuah foto.

Jamal mengira mungkin itu foto Juan.

"Mir Juan sakitin Lo lag—"

Mira langsung memeluk Jamal, membuat Jamal tersentak dan tak melanjutkan ucapannya.

"Laksa putusin gue," Jelasnya dengan suara parau, Jamal sedikit melotot.

"Apasih Lo ngomong apaan. Ngaco Lo, ngelindur ya Lo? Mana mungkin Laksa putusin Lo," Sergah Jamal sedikit kaget.

Mira melepas pelukannya lalu menatap Jamal serius.

"Apa gue keliatan bercanda hah?"

Jamal melirik sekilas ke arah foto yang sempat di Corat coret oleh Mira tadi, dan itu adalah foto Laksa bukan foto Juan.

"Laksa beneran putusin Lo?"

Mira mengangguk, sambil memeluk Jamal Kembali.

"Dia udah ga sayang gue lagi," Jamal mengusap punggung Mira lembut mencoba menenangkannya.

"Laksa nge prank Lo kali—" Jamal mencoba merogoh ponsel di saku celananya. Ia mencoba menelpon Laksa.

Panggilan pertama tak di bawah oleh Laksa, lalu ia mencoba menelponnya lagi. Sesekali menunggu jawaban telepon dari Laksa, Sesekali Jamal melirik Mira yang masih memeluknya sambil terisak.

"Kenapa bang?"

Lamunan Jamal buyar saat suara Laksa tiba tiba terdengar dari balik telepon.

"Lo putusin adek gue hah?"

Laksa diam sesaat, ia tak langsung menjawab pertanyaan Jamal secara spontan.

"Laksa—jawab!"

Laksa terdengar menghela nafas.

"Iya, gue putusin dia. Kenapa emangnya?" Jamal langsung melirik Mira lagi, jadi Laksa benar benar memutuskan hubungannya?

"Lo tanya kenapa?"

"Iya, emangnya kenapa kalo gue putusin Mira?"

"Apa Lo ga sadar kalo keputusan Lo itu nyakitin perasaannya Mira hah? Lo kalo mau bercanda jangan kayak gini, bercandaan Lo ga lucu Laksa!" Erang Jamal dengan nada kesal.

"Apa? Nyakitin perasaan Mira? Sejak kapan keputusan itu nyakitin perasaannya Mira? Yang ada Mira harusnya seneng dong, sekarang dia udah ga terkekang lagi. Dia bisa sayang sepuasnya sama Juan, gue cuma ngebetulin jalan yang hampir salah."

"Lagian, bukannya dulu Lo nyuruh gue buat putusin Mira kan bang? Sekarang udah gue lakuin, kenapa Lo malah marah sama gue?"

Jamal menghela nafasnya.

"Gue emang nyuruh Lo kaya gitu, tapi itu dulu. Sekarang keadaannya udah berubah, Mira udah ngejauh dari Juan karena dia udah tau kalo Lo yang harus dia pertahanin. Tapi kenapa Lo malah beda jawaban?"

"Emangnya salah kalau jawaban gue beda Mira?"

"Itu kan hak gue," lanjut Laksa dengan nada datar.

"Apa Lo putusin Mira gara gara Ayesha?"





Jasson memalingkan wajahnya saat mendengar nama Ayesha, ia langsung menghadap membelakangi pintu.

Jasson menghela nafasnya.

"Laksa sialan."




























*****























DUGH




Jasson langsung melayangkan tinjunya tepat di pipi Laksa. Laksa menengadah ke arah Jasson dengan tatapan tak mengerti.

"Lo kenapa sih?"

"HARUSNYA GUE TANYA ELO YANG KENAPA!" Bentak Jasson sambil menarik kerah baju Laksa.

"Gue? Gue kenapa?"


"Lo putusin Mira cuma karena Ayesha? Cih Bajingan banget Lo."

"Lo gausah so tau, gue putusin Mira ya karena gue emang punya alesan sendiri. Bukan karena Ayesha, ini semua ga ada sangkut pautnya sama dia."


"Lagian gue tau, dan gue ga bakal pernah khianat sama Lo. Gue ga punya rasa apa apa sama Ayesha, kalo Lo mau dia yaudah sana kejar aja,"

"Cih, sok suci. Lo kira gue percaya?" Jasson menyeringai.

"Yaudah sih terserah Lo mau percaya atau ngga juga, yang penting gue udah jelasin semuanya sama Lo kalo ini semua ga ada sangkut pautnya sama Ayesha." Laksa masih memegangi rahangnya ynga sedikit terasa nyeri bekas tinjuan Jasson tadi.

"Lagian perasaan gue juga masih buat Mira, mungkin ga bakal pernah berubah."

"Terus kalo rasa Lo masih sama kenapa Lo malah sakitin dia?"

"Gue putusin dia karena gue mau pergi ke Belanda, gue ga mau dia khawatir sama keadaan gue sekarang."

Raut wajah kesal Jasson, langsung berubah.

"Gue cuma mau nitip satu hal sama Lo," Laksa menepuk pundak Jasson.



"Jagain Mira selama gue operasi di Belanda,"



















Senar Laksara | LucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang