59

28 5 0
                                        

"Bang dia kenapa?" Bisik Yasa sambil menyenggol lengan Teon pelan Hendy hanya melihat interaksi teman temannya itu sambil menikmati masakan Teon.

"Tawarin makan gih Yon, dia belum makan soalnya." Bisik Hendy yang membuat Teon dan Hendy saling berkontak mata sekejap.

"Lak—"

Belum selesai Teon memanggil namanya, Laksa menoleh cepat dengan wajah lesunya tanpa berbicara ia hanya merespon panggilan Teon dengan menoleh.

"Mau makan? Masakan gue enak Loh!" Tawar Teon dengan wajah sumringah, namun Laksa tak terlihat sumringah sama sekali.

"Gue lagi males makan," ucapnya sambil membaringkan kepalanya, namun kini posisi kepalanya membelakangi Teon, Hendy dan Yasa.

"Apa Mira belom telpon dia?" Bisik Yasa.

"Mana gue tau," jawab Teon agak sewot.

"Ye biasa aja kali jawabnya gausah sewot gitu," Yasa melahap sesuap nasi yang ada di piringnya.

"Mira belum telepon Lo Lak?"

"Belum, tapi dia Udah kabarin kalau dia bakal telpon gue nanti sekitar jam setengah sebelas malem." Jawab Laksa dengan suara lemas.

"Terus Lo sedih kenapa? Kan Mira udah kabarin Lo," jawab Yasa yang membuat Laksa mau tak mau menghampiri meja makan dan duduk di sebelah kursi Hendy.

"Gue putus sama Eline,"

Uhuk..

Ketiganya tersedak bersamaan, Teon yang tersedak lebih parah dibanding Yasa dan Hendy pun langsung menuangkan air kedalam gelasnya dan langsung meneguknya.

Hendy yang baru saja berhenti batuk-batuk langsung menatap Laksa heran.

"Lo beneran selingkuhin Mira?" Laksa membalas tatapan penasaran Hendy hanya dengan wajahnya yang terlihat sangat datar dan lesu.

"Lebih tepatnya gue yang selingkuhin Eline,"

Yasa yang belum berhenti terbatuk semakin tersedak saat mendengar jawaban Laksa yang lagi lagi membuat mereka bertiga begitu tertohok.

"Ripuh banget si Yasa!" Omel Teon sambil menepuk nepuk punggung Yasa pelan.

"Abisnya udah tau gue belum berhenti batuk, dia malah kasih jawaban yang makin gue kaget sampe sampe tambah keselek!" Mata Yasa sudah berair karena tak berhenti batuk.

"Udah minum dulu, keselek tuh minum bukan malah ngebacot!" Dengus Hendy pada Yasa.

"Jadi Lo udah inget semuanya? Kenapa bisa Lo inget sama semua hal itu?"

"Ini sebenernya ada apaan sih anjir, gue kagak paham." Sergah Hendy heboh.

"Lemot Lo," timpal Yasa polos.

"Emang lu tau apa masalahnya?" Tanya Hendy sambil menatap Yasa.

Yasa menggaruk kepalanya pelan, "Ya kagak sih, gue cuma mau ngatain Lo lemot doang bang." Hendy menoyor kepala Yasa kesal.

"Jadi sebenernya, Eline itu pacar Laksa dulu. Semuanya hal yang di alami Laksa sama Mira  itu adalah kasus yang sama kayak hubungan Laksa sama Eline sebelumnya, cuma disini yang amnesia itu Laksa dia gak inget hubungannya sama Eline." Papar Teon.

"Kenapa kisah cinta lu ribet banget sih bang?"
Tanya Yasa.

"Kok Lo bisa tau banget soal hubungan Laksa sama Eline?" Sambung Hendy.

"Ya karena Eline yang cerita sama gue lah, Lo sendiri kenapa bisa inget sama semua hal itu Lak?"

"Gue tadi abis pulang dari rumah Eline, awalnya gue cuma mau anterin jaket milik dia yang sempet gue pinjem tapi kejadiannya malah lebih dari hal itu."

"Gue bisa inget semua itu karena gue liat foto foto gue sama Eline waktu dulu,"

"Terus sekarang kenapa Lo harus galau?" Itu Yasa yang menimpali.

"Ingetan gue emang balik lagi, dan secara gak sengaja perasaan gue juga tiba tiba ada lagi buat dia dan dia malah putusin hubungan kita berdua." Jelas Laksa sambil memainkan nasi yang berada di piringnya.

"Jadi sekarang Lo gak cinta lagi sama Mira?" Teon sedikit terdengar heboh.

"Ya gak gitu juga, hati gue masih buat Mira. Tapi entah kenapa gue merasa bersalah banget karena udah khianatin Eline padahal dia masih jaga hatinya buat gue meski gue udah lupain dia hampir sembilan tahun lamanya."

"Tapi meskipun gue udah inget lagi sama dia, Eline gak berharap kalau gue bakal kejar dia lagi. Tapi dia malah nyuruh gue buat terus kejar Mira padahal dia masih ada rasa sama gue."

"Ya menurut gue, itu udah resiko Eline sendiri sih Karena dia malah pergi pas lagi Lo amnesia. Kita gak bisa mutusin kalau ini salah Eline atau salah Lo juga sih. Karena pada dasarnya ini kan terjadi karena kecelakaan yang secara gak langsung barengan sama waktu Eline juga yang harus pergi buat ninggalin Lo buat kuliah di Belanda."

"Jadi menurut gue, Lo bukan orang yang sebrengsek itu. Karena Lo kan di awal emang gak pernah inget soal hubungan Lo sama Eline, kalau Lo inget kan Lo gak bakal biarin hati lo jatuh cinta sama Mira—Jadi ya Lo gak perlu merasa brengsek sama hal itu."

"Dan omongan Eline ada benernya juga, yang sekarang Lo harus pertahanin itu hubungan Lo sama Mira. Karena hubungan Lo sama Eline gak bakal bisa di pertahanin lagi sekalipun rasa cinta Lo ke dia mulai balik lagi, tapi keadaan gak bakal bisa nyatuin kalian lagi."

"Masa lalu itu ada buat jadi cerminan dan bahan pelajaran buat Lo kedepannya, bukan buat Lo kejar Lak."








Senar Laksara | LucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang