Permintaan

532 42 14
                                    

"Ini ma pencurinya !" tunjuk Aldo pada wajah Maya

"Hah? ini Maya pekerja bundamu"

"Tidak ma ! dia berbohong, dia pencuri yang mengendap-endap waktu itu ! dia ... dia bahkan mengintip aku sedang berganti baju !" kata Aldo berdecak pinggang dan mencondongkan badannya

"Tidak bu ! saya tidak mengintip  ! saya juga bukan pencuri !" bela Maya

"Ma, kita harus melapor kepolisi ma !"

"Bu ! saya sungguh tidak ada niat mencuri!"

Aldo dan Maya saling bergantian berbicara membuat Widya menatap keduanya dengan kening berkerut

"Sudah ! stop ! ini hanya salah paham ! ini Maya cucu nenek Sari kamu kenalkan Do?"

"Cucu nenek Sari? sejak kapan nenek Sari memiliki cucu ?"

"Aku benar cucunya ! apa anda ingin menuduh saya berpura-pura menjadi cucu nenek?!" tanya Maya dengan mata melotot dan membusungkan wajah kedepan

"Sudah ! dan tadi mama dengar Maya melihat kamu berganti baju?"

"Iya ma ! dasar psikopat ! mata keranjang !"

"Sembarangan anda ! sejak kapan saya melihat itu?! saya juga pilih-pilih jika ingin mengintip pria berganti baju!"

"Jadi maksudmu ak-

Tangan Widya dengan cepat menutup mulut putranya,

"Maya, tapi jika kamu melihat itu kamu harus bertanggung jawab terhadap Aldo"

Maya dan Aldo sama-sama tidak mengerti,

"Maksud ibu?"

"Nanti ibu jelaskan, kamu bisa kembali bekerja" kata Widya tersenyum

"Baik bu" Maya pamit tapi sebelumnya dia memberikan tatapan maut pada Aldo

"Ma, maksud mama bagaimana? tanggung jawab?"

"Mama sudah ketemu calon istrimu"

Aldo langsung menyemburkan air dimulutnya tepat diwajah sang ibu

"Aldo !"

"Ma-maaf ma, aku terkejut, tapi ma ! tidak ! aku tidak mau ! dia itu psikopat ma ! bagaimana bisa dia mengintip aku sedang berganti baju?!"

"Dia baik Do! dia anak yang jujur !"

"Tidak ma ! aku tidak mau menikah !"

"Aldo ! apa kamu benar seorang gay?!"

"Iya !" jawab tegas Aldo lalu berlari menuju pintu depan untuk menyelamatkan diri

Widya berdecak kesal, kembali ke kamar memikirkan cara agar mereka bisa menikah, dia yakin Aldo bisa menurutinya tapi bagaimana dengan Maya?

*

Hari berlalu dengan cepat, malam pun datang, dimeja makan hanya ada kesunyian antara Widya dan Aldo

"Tumben mama diam"

"Mama sedang berpikir bagaimana agar Maya mau menikah denganmu"

"Ma ! kenapa hanya memikirkan cara agar Maya mau menikah? mama tidak memikirkan cara bagaimana agar aku juga mau menikah?"

Widya langsung menatap putranya miris dan menghela napas,

"Kamu anak siapa?"

"Anak mama"

Inheritance LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang