Flashback V

377 38 28
                                    

Setelah berhasil mendapat restu dari ayah Maya sekarang Aldo harus mendapat persetujuan dari putrinya sendiri.

Suasana ruang keluarga sangat mencekam untuk Aldo, setelah pertemuan dengan ayah Maya tadi yang tidak mudah dilewati sekarang dia harus berhadapan lagi dengan lawan yang lebih susah dari ayah Maya.

"Do, Bella ingin berbicara denganmu, aku keatas dulu ya" kata Maya berdiri ingin meninggalkan Aldo dan Bella yang duduk berhadapan itu.

"May, jangan pergi aku takut" bisiknya pelan

"Bella tidak mengigit kok om" jawab Bella dengan nada datar

"Anakmu itu Do" mata Maya menunjuk Bella dan Aldo kaget mendengar itu

"Bella sudah tahu, makanya dia ingin berbicara denganmu, sudah lepaskan tanganku, aku ingin tidur siang, jika sudah selesai bangunkan aku" Maya lepas tangan Aldo yang dingin, berjalan bak model menaiki tangga melingkar itu

Hening, hingga suara tarikan napas mereka pun terdengar , Aldo tidak tahu harus memulai pembicaraan seperti apa.

Bella mengamati ayahnya itu dari atas kepala hingga jari kaki, membuat Aldo semakin tegang

"Om kepanasan?" tanya Bella yang melihat cucuran keringat diwajah Aldo

"Tidak, om tidak panas" Aldo langsung mengambil tisu dan mengelap wajahnya

"Sebesar apa cinta om dengan mama?" Bella bertanya sambil melipat tanganya didada dan memincingkan mata

"Sebesar emm sebesar .." Aldo juga tidak bisa menjawab , rasa cintanya tidak bisa diukur

"Skip, Bella ganti pertanyaan jika mama sakit dan butuh donor hati, apa om bersedia mendonorkan hati om untuk mama?"

"Tentu! om akan memberikan hati om, tapi sekarang juga hati om sudah untuk mama" jawab Aldo sedikit malu membuat Bella membuat wajah malas, disaat serius Aldo masih bisa bercanda.

"Mama itu sangat cerewet, om sanggup hidup dengan mama seumur hidup?"

"Om sudah pernah tinggal bersama mamamu beberapa bulan dan menurut om mamamu tidak begitu cerewat"

"Mama itu suka belanja, apa om tidak takut nanti jatuh miskin ?"

"Om bekerja memang untuk mama" Bella mulai menetralkan wajah sinisnya, mengambil kertas dan mulai menuliskan sesuatu.

Bella kemudian mengambil teh didepannya,

"Kenapa tehnya tidak manis ?" Bella bermonolog

Aldo yang ikut minum teh itu berkata,

"Tidak, punya om manis"

Bella kembali menulis dikertas , Aldo tidak tahu apa yang ditulis anaknya

"Ikut Bella kedapur om"

Aldo hanya menurut melangkahkan kaki hingga dapur

"Om tunggu disini, Bella mau memperlihatan sesuatu untuk om"

Bella mulai mengambil gelas, kemudian menyalakan kompor untuk memasak air panas, kemudian menuang air panas itu ke gelas,

"Ah ! panas !"

Aldo berlari kearah Bella dengan panik

"Kenapa Bel?!"

"Tangan Bella tersiram air panas"

Aldo langsung menarik tangan Bella untuk dialiri air keran, Bella agak meringis

"Masih sakit? mau kedokter?"

Inheritance LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang