Kejutan

299 38 19
                                    

Menikmati waktu berdua karena Bella masih dirumah opa omanya, Aldo mengajak Maya mengunjunginya wahana permainan.

Mereka mulai mengantri untuk naik rollercoaster, Maya sangat antusias begitu juga dengan Aldo. Mereka duduk bersebelahan, Maya berteriak dengan kencang saat rollercoaster mulai berputar cepat.

Aldo juga demikian , berteriak dengan keras saat menaiki kora kora, mereka memilih duduk dipaling ujung agar bisa semakin menikmati ketinggian.

"Andai Bella juga ikut pasti dia akan senang Do" kata Maya sibuk memakan eskrimnya

"Kamu lebih berantakan dari Bella jika makan" Aldo membersihkan mulut Maya

"Ah!" Erang Maya membuat Aldo siaga

"Kenapa ?!"

"Tidak, hanya perut bawahku kram"

"Tamumu sudah datang?"

"Sebentar lagi sepertinya" jawab Maya melanjutkan makannya.

"Kita mau main apa lagi?"

"Sudah panas Do, kita pergi ke taman kota saja, sekalian melihat ada jajanan apa yang bisa dibeli"

Aldo lalu melajukan mobilnya kearah taman, Maya langsung turun dan berjalan kearah abang yang berjualan seblak.

"Bang seblaknya 1 ya, yang pedas ya" kata Maya tanpa bertanya pada Aldo

"Tambahkan lagi bang cabenya" kata Maya

"May, ini pedas sekali pasti, perutmu tadi saja kram"

"Sudah tidak kram, tenang saja Do"

Air liur Maya seakan ingin menetes melihat seblak itu sedang dibuat.

"Tiup dulu sayang" kata Aldo yang ngeri melihat Maya langsung menyeruput seblak pedas nan panas itu.

"Do, belikan aku es campur disana" Maya menunjuk pedagang lainnya.

"Es lagi? Jangan terlalu sering May, tidak baik untuk kesehatan"

"Ini yang terakhir hari ini, janji"

Aldo akhirnya membelikan es campur itu , dia hanya melihat Maya makan dengan lahap, dan kadang menjadi tong sampah jika makanan Maya tidak habis.

Selesai bersenang senang mereka pun pulang kerumah.

*
"Hallo ma? Mama sedang apa ?" Tanya Bella disebrang sana

"Sedang membaca buku sayang, kamu? Kenapa belum tidur? Sudah jam 9"

"Sebentar lagi ma , Bella rindu suara mama"

"Besok kamu pulang kan? Jangan tidak jadi lagi, mama nanti yang akan menjemput paksa kamu jika tidak pulang pulang"

"Iya ma, papa mana?"

"Papa ditoilet"

"Oh ya sudah, Bella tidur dulu ma, goodnite ma"

"Goodnite my dear"

Maya meletakan kembali ponselnya diatas meja.

"Siapa?"

"Putrimu"

"Kenapa?"

"Merindukanku"

"Aku?"

"Tidak sepertinya" jawab Maya membuat Aldo cemberut,

Aldo sudah berbaring siap untuk tidur tapi dia mendengar suara teriakan dari kamar mandi

"Mayaa!" Teriak Aldo melihat Maya terjongkok memegang perutnya

"Perutku sakit sekali Do"

Aldo langsung membawa Maya ke rumah sakit.

Dokter dan perawat langsung memberi pertolongan pertama

"Istri saya tidak apa-apa kan?"

"Tidak, hanya kram perut, sebaiknya istri anda jangan melakukan aktivitas berat dulu dan dijaga makanannya"

"Baik dok"

Maya belum dibolehkan pulang, sehingga harus dirawat

"Lihatkan? Kamu ini karena jajan sembarangan, es terus setiap hari, jadi begini kan?" Oceh Aldo tidak berhenti

"Maaf Do, jangan marah" nada sedih Maya membuat Aldo berhenti mengoceh

Pintu kamar terdengar diketuk, seorang perawat masuk

"Bu ini hasil labnya sudah keluar, dokter menyarankan untuk melakukan ultrasonografi"

"Untuk apa?" Tanya Maya

"Untuk melihat apakah bayi anda baik baik saja" jawab perawat itu

Aldo dan Maya terdiam sebentar memproses perkataan perawat barusan.

"Ba-bayi?" Tanya Aldo

"Iya pak, sekarang saya akan membawa ibu Maya keruang periksa"

Perawat itu membantu Maya duduk dikursi roda dan dikuti Aldo dengan wajah kaget.

Dokter menunjuk sesuatu berwarna putih sebesar biji kacang pada mereka.

Maya tidak percaya yang dia lihat, tidak , bukan tidak percaya tapi tidak mau percaya.

"Jadi istri saya hamil dok?"

"Iya pak, sudah 4 minggu"

Aldo tentu gembira, matanya bahkan sampai berair.

Maya sedari tadi diam, kembali ke kamarnya pun dia tetap diam.

Aldo sudah sibuk mengelus perut rata Maya, mengajak anaknya berbicara

"Kamu sungguh sebuah kejutan untuk papa dan mama, terima kasih sudah kuat didalam karena tadi pagi mama naik rollercoaster dan kora kora"

Maya memejamkan matanya , pikiran tidak ada disana

"May, kamu kenapa? Ada yang nyeri?"

"Ini pasti karena waktu itu kan?! Waktu kita melakukan diatas kapal?!pasti kamu terlambat menarik milikmu sehingga aku bisa hamil sekarang!" Kata Maya ketus

Memang benar sebenarnya Aldo terlambat mengeluarkan miliknya, sedikit kurang cairan itu tertinggal didalam Maya.

"May, kenapa raut wajahmu seperti itu ?"

"Bagaimana kita memberitahu Bella?!"

Aldo baru teringat pada Bella, akan semarah apa dia nanti.

"Aku akan mencari cara mengatakan padanya, lagipula ini adiknya juga May"

"Tapi kamu tahu sendiri untuk sekarang dia belum mau punya adik! Kenapa kamu tidak hati-hati Do?"

"May, aku tahu waktu itu memang salahku , tapi dia sudah hadir May, kita bisa apa?"

"Jangan katakan pada siapapun tentang hal ini, sekarang bukan waktu yang tepat!"

Maya membuang wajahnya enggan melihat Aldo. Kabar yang seharusnya membahagiakan justru membuat mereka gusar sekarang.

....

TBC

Inheritance LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang