Pindahan

343 38 22
                                    

"Hati-hati pak, ditaruh disini saja" perintah Maya pada orang yang mengangkut perabotnya

Hari ini mereka bertiga akan menempati rumah besar ini, luasnya hampir sama dengan rumah Maya di Jakarta agar Bella tidak merasa aneh jika tinggal dirumah yang lebih kecil dari sebelumnya.

Sebuah halaman  yang luas didepan, taman yang indah penuh bunga dibelakang, serta ada kolam renang beserta gazebonya, untuk menambah keindahan Aldo menambahkan jembatan kayu untuk menuju gazeobonya itu. Disini dia akan hidup bahagia dengan istri dan anaknya, begitu impiannya.

"Bella mana Do?" tanya Maya yang sedari tadi tidak melihat putrinya

"Dikamar mungkin"

Maya naik keatas dan benar saja, Bella sedang membersihkan kamarnya sendiri.

"Bel, nanti mama suruh bibi saja yang bersihkan" Maya merebut penyedot debu dari tangan Bella

"Ma, mulai hari ini dan seterusnya Bella akan membersihkan kamar Bella sendiri"

"Tapi kan repot nak kamu bersihkan sendiri, kamarmu cukup besar"

Bukan cukup besar tapi bisa dibilang sangat besar, ada walk in closet serta toilet berisi bath up dan showerbox yang mewah, sangat melelahkan jika anaknya harus membersihkannya sendiri.

"Mama kebawah saja, bantuin papa" kata Bella mendorong pelan punggung ibunya keluar

Maya turun dengan wajah cemberut

"Bella diataskan?"

"Iya"

"Ada apa wajahmu jadi seperti itu?"

"Anakmu sudah besar, dia sudah perlu privasi"

"Apa yang Bella katakan?"

"Dia akan membersihkan kamarnya sendiri dari sekarang"

Aldo mencerna jawaban Maya sebentar,

"Apa hubungannya membersihkan kamar sendiri dengan privasi?"

"Itu berarti dia tidak ingin orang lain masuk ke kamarnya, aku saja diusir dari kamarnya" adu Maya pada Aldo

"Bella kan sudah 12 tahun May"

"Baru 12 tahun Do ! dia masih anak-anak"

"Iya-iya masih anak-anak" Aldo mengiyakan tidak ingin memulai perdebatan, karena masih banyak yang harus mereka kerjakan

Setelah seharian sibuk pindahan Aldo duduk disofa barunya itu, menyenderkan kepalanya dan badannya yang nyaris remuk.

"Do, sepertinya meja makannya kita pindahkan ke kiri saja bagaimana?"

"May, ini sudah kesekian kali kamu memindahkan ulang semua perabot"

Dari tadi Maya selalu tidak puas dengan posisi perabotnya, semua orang yang membantu sudah pulang tersisa Aldo, mau tidak mau dia yang menggeser dan mengangkat perabot mereka sesuai keinginan istri tercinta.

"Cepat Do, sebentar lagi delivery makanan tiba!"

Aldo dengan berat hati terlebih kaki melangkah ke arah meja makan, berusaha menggeser meja makan marmer yang super berat itu.

"Kenapa digeser lagi pa?" tanya Bella yang baru kelihatan wujudnya dari tadi

"Bella! tolong papa ! bilang dengan mamamu untuk berhenti mengatur ulang perabotnya, pinggang papa sudah mau patah"

"Resiko papa mau menikahi mama, bukannya Bella sudah peringati dari awal?" jawaban santai Bella tapi benar juga apa katanya

Aldo menghela napas kala Bella melangkah memeluk Maya disana, sedangkan disini dia yang perlu pelukan.

Inheritance LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang