Setelah menyelesaikan makan malam diatas kapal, mereka bertiga duduk diluar sebentar menikmati bintang malam dan terangnya bulan, tidak ada ombak sehingga suasana sangat tenang.
Malam kian larut , mereka masuk kekamar, Bella langsung merebahkan diri disamping Maya, menduselkan wajahnya didada ibunya , aktivitas yang paling Bella sukai. Maya pun penuh kelembutan mengusap kepala anaknya.
Aldo? Dia berbaring sendiri dikasur sebelah, untung saja dia sudah mendapat jatah kilat tadi, jika tidak sudah pasti dia akan merengek sekarang.
Menoleh kesamping , Maya dan Bella asik bercanda tanpa mengajak dirinya. Beranjak dari kasur duduk diujung ranjang berniat ikut bergabung.
"Bella sayang "
"Kenapa pa?" Jawab Bella yang masih membenamkan kepalanya dipelukan Maya.
"Bella mau punya adik kan?"
"Adik?! No ! Bella tidak mau punya adik!" Jawab Bella agak tegas
"Kenapa bukannya -
"Tidak! Bella tidak mau! Pokoknya tidak mau!"
"Iya iya , anak mama cuman Bella" kata Maya mengerat pelukannya
"Kalau Bella punya adik Bella mau tinggal sama opa oma saja! Jika perlu Bella mau minta tinggal diluar negeri!" Jawab Bella kesal
"Jangan Bel, jangan tinggalin mama, janji tidak ada adik ya , sudah ya tidur"
"Maksud papa supaya Bella ada teman bermain sayang"
Mendengar itu Bella yang sudah kesal langsung melepas pelukan ibunya dan berjalan keluar kamar.
"Sayang .. Bella ... " Teriak Maya ingin mengejar tapi terhenti sebentar
"Kamu kenapa sih Do? Bukannya sudah aku bilang jangan sekarang! Bella baru merasa memiliki ayah, jika tiba-tiba punya adik , apa kamu kira dia bisa terima jika ayahnya sudah tidak bisa fokus hanya pada dirinya?! "
"Aku anak tunggal karena itu aku ingin Bella memiliki adik yang banyak"
"Tapi tidak sekarang Do , tunggu beberapa tahun lagi, kita juga masih muda"
Maya berjalan menyusul Bella ke kamar sebelah
"Sayang, jangan marah ya, papa cuman iseng bertanya"
"Bohong! Pasti mama papa mau punya anak baru kan?!"
"Tidak sayang, tidak untuk sekarang"
"Benar kan?! Bella mau tinggal sama opa oma saja! Biar mama tinggal sama anak baru mama!"
Maya malah tertawa melihat kecemburuan anaknya pada sesuatu yang belum pasti ada.
"Jangan tertawa ma, Bella serius!"
"Iya , anak mama lucu kalau sedang marah begini, sudah tidur ya , besok mau lihat komodo kan?"
Bella memilih tidur membelakangi Maya, dengan tangan disilangkan didada.
Matahari terbit lebih awal dari biasanya karena mereka sedang ada di Timur Indonesia, Bella merenggangkan badannya melihat ibunya sedang menatapnya.
"Pagi anak mama"
"Pagi" jawab singkat Bella tetap dengan raut wajah yang tidak terlalu enak dilihat
"Kita berendam mau tidak? , sudah lama kan mama tidak berendam sama Bella?"
Bella yang mudah terbujuk rayuan ikut memasuki ruangan di belakang kapal

KAMU SEDANG MEMBACA
Inheritance Love
RomanceBerdamai dengan masa lalu memang tidak mudah, Tapi Masa lalu itu bagian dari cerita kita. -Aldo&Maya-