Menjemput

242 40 8
                                    

Pagi ini Aldo melajukan mobilnya ke Jakarta untuk menjemput Bella dan Maya, sudah hampir seminggu mereka tidak berkomunikasi karena Maya selalu menolak panggilannya.

Sampai dirumah mewah itu Aldo melihat dokter dan perawat turun dari atas diikuti Maya

"May! Siapa yang sakit?" Aldo menggenggam lengan Maya tapi ditepis kasar

"Untuk apa kamu kemari?!"

"Siapa yang sakit?!" Tanya Aldo sekali lagi

"Bella"

Mendengar kata itu dia lari naik keatas meski Maya sudah meneriakinya.

Masuk ke kamar bernuansa klasik eropa itu dia melihat Bella yang terbaring lemah begitu pucat serta cairan infus ditangannya.

"Bella, sayang" Aldo mengelus keningnya

"Pa..papa "

"Papa mau jemput Bella pulang"

Bella mengira semua yang terjadi kemarin adalah mimpi, tapi dia tertampar kenyataan sekali lagi ketika Maya menarik Aldo untuk berbicara agak menjauh.

"Menjemput?untuk apa?"

"Ayo pulang May, kamu masih istriku"

"Aku tidak akan pulang! Aku tidak sudi satu atap dengan wanita itu!"

"Aku akan mengurusnya"

"Sudah aku katakan aku tidak mau dimadu!"

"Aku tidak akan menikahinya May, tenang saja"

"Tapi mereka menuntut pertanggungjawaban mu!"

"Aku akan memenuhi semua kebutuhan mereka tapi tidak menikahinya"

Maya mendengus kesal, hatinya masih sakit ditambah Bella jatuh sakit semenjak kembali, makin hari suasana hatinya makin buruk.

"Apa tidak lebih baik kamu menikah saja? Biar a.n.a.k.m.u itu bisa hidup bahagia?" Kata Maya penuh penekanan, dia membuang wajah ke kanan tepat didepannya ada cermin, dia merasa perkataannya dipantulkan kembali kala melihat Bella yang tertidur lemah.

"Aku yang akan membuat keputusan May, hari ini kita pulang!"

"Bella masih sakit! Kamu pulang saja dulu, biarkan kami disini"

"Aku akan menginap juga jika begitu" kata Aldo berjalan kembali ke sisi kasur melihat pipi anaknya yang dulu sedikit berisi kini sangat tirus

"Papa tidak pulang saja?"

Aldo menggeleng,

"Papa disini sama Bella"

"Terima kasih pa"

Ponsel Aldo berdering berkali kali tapi tidak dia hiraukan, dia sedang bersenda gurau dengan Bella

"Pulang Do sudah malam" kata Maya

"Papa menginap boleh ya?"

"Boleh dong pa, nanti kita tidur bertiga disini"

"Jangan Bel, papa tidur dikamar tamu saja"

"Mama jahat Bel sama papa", Aldo membuat wajah sedih

"Mama jangan jahat sama papa, papa ayo tidur disini" Aldo menatap Maya lalu menjulurkan lidah tanda mengejek, Maya tambah kesal dibuatnya

"Papa disini sampai Bella sembuhkan?"

"Tentu sayang, ayo tidur"

Ponsel Aldo bergetar, Maya yang melihat nama seseorang yang ingin dia cabik muncul langsung melempar bantal pada Aldo

Inheritance LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang